Bola.com, Jakarta - Ganda campuran, Rehan Naufal Kusharjanto/Siti Fadia Silva Ramadhanti, membidik medali pada ajang Kejuaraan Dunia Bulutangkis Junior di Yogyakarta, Oktober 2017. Namun, PBSI memiliki rencana lain.
Rehan/Fadia tengah dalam kepercayaan diri tinggi setelah menjadi kampiun pada Kejuaraan Asia Bulutangkis Junior di Ciputat, 30 Juli 2017. Saat itu, mereka mengalahkan pasangan Korea, Sung Seung-na/Ah Yeong-seong, dalam pertandingan tiga gim dengan skor 21-19, 19-21, 21-9.
Meski demikian, PBSI tak ingin membebani keduanya dengan target juara pada ajang Kejuaraan Dunia Junior 2017. "Saya tak akan membebani target juara pada kejuaraan dunia nanti. Soalnya masih ada senior mereka. Mereka mungkin bisa diandalkan tahun depan," ujar pelatih ganda campuran pratama pelatnas PBSI, Nova Widianto, kepada wartawan di Jakarta, Selasa (15/8/2017).
Advertisement
Baca Juga
Nova mengaku ganda campuran Indonesia punya peluang untuk menjadi yang terbaik. Namun, dia melihat Korea dan China bisa menjadi batu sandungan.
"Kans ganda campuran untuk juara besar, tapi Korea dan Jepang. Saya lihat lawan terberat dari Asia, kalau dari Eropa masih kurang. Nomor satunya saya kira tetap Korea," ungkap Nova.
Sementara itu, Fadia mengaku tetap berambisi merebut gelar pada Kejuaraan Dunia Junior 2017. Meski demikian, dia tak ingin terlalu jemawa.
"Saya ingin menjadi juara lagi, tapi lihat nanti di lapangan seperti apa. Yang penting tampil maksimal saja dulu," ujar Fadia. "Lawan terberat nanti korea dan China."
Begitu juga dengan Rehan. Dia ingin meraih hasil maksimal pada ajang tersebut. "Saya ingin Indonesia Raya berkumandang lagi di kandang sendiri," tuturnya.
Kejuaraan Dunia Bulutangkis Junior 2017 bakal dihelat mulai 9 Oktober hingga 15 Oktober 2017. Selain Rehan/Fadia, Indonesia kemungkinan akan diperkuat Rinov Rivaldy/Angelica Wiratama dan Yeremia Erich Yoche Yacob/Ribka Sugiarto.