Bola.com, Jakarta - Formula E merupakan ajang Formula Elektrik alias balapan mobil bertenaga listrik. Ajang yang diinisiasi FIA ini disebut-sebut sebagai balapan mobil masa depan karena dinilai bisa menyaingi F1 plus ramah lingkungan.
Musim perdana balapan Formula E bergulir pada 12 September 2014 di Beijing dan kini memasuki musim ketiga, dengan Michelin sebagai pemasok ban.
Advertisement
Baca Juga
Banyak tantangan yang dihadapi balapan Formula E, salah satunya bagaimana terus mengembangkan mobil untuk menghadirkan balapan yang menarik dan menegangkan.
Salah satu pengembangan yang tak boleh terlewat adalah pengisian baterei listrik dengan cepat. Namun, berbagai peengembangan tersebut tentu tak murah. Masa depan Formula E jelas akan sangat dipengaruhi uang yang diinvestasikan ke ajang ini.
Kompetisi yang menjanjikan membuat banyak pebalap yang tadinya tampil pada ajang F1 memilih untuk hijrah ke Formula E. Setidaknya ada lima pebalap terkenal yang akhirnya memutuskan untuk mengikuti balapan mobil listik tersebut.
Bahkan pebalap Indonesia, Rio Haryanto, juga dikabarkan tertarik untuk turun pada ajang Formula E musim depan. Mantan driver Manor Racing tersebut bahkan sudah melakukan tes resmi di Sirkuit Valencia Spanyol, Selasa (3/10/2017).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Jarno Trulli
Jarno Trulli merupakan pebalap berpengalaman yang memutuskan hijrah ke Formula E setelah tak lagi mendapat tempat di F1. Sebelumnnya Trulli sudah mencatatkan 250 kali start di F1 bersama Minardi, Jorda, Renault, Prost, Toyota, dan Lotus Racing.
Pebalap asal Italia tersebut resmi hijrah ke Formula E pada musim 2014-2015. Pada musim perdananya, Trulli berhasil finis di urutan keempat pada GP Uruguay dan meraih pole positon di Berlin.
Advertisement
Jacques Villenueve
Balapan Formula E juga pernah diikuti mantan juara duni F1 1997, Jacques Villeneuve. Pebalap asal Kanada tersebut mengaku tertantang menjajal balapan mobil elektrik.
Villenueve bergabung ke Formula E pada musim 2015-2016 bersama tim Venturi. Pada musim debutnya, Villeneuve finis di urutan ke-14 dan 11 pada dua seri perdana.
Esteban Gutierrez
Tak lagi mendapat tempat di F1 setelah kontraknya bersama Haas memutuskan tak diperpanjang, Esteban Gutierrez langsung banting setir menjadi pebalap Formula E. Gutierrez memulai debutnya pada musim 2016-2017 sebagai pebalap pengganti.
Gutierrez dipastikan bakal tetap bertahan di Fomula E untuk musim 2017-2018 setelah menandatangani kontrak bersama tim Teecheetah pada Maret lalu. Pebalap asal Meksiko tersebut menggantikan posisi Ma Qing Hua.
Advertisement
Sebastien Buemi
Menghabiskan tiga musim bersama Toro Rosso dan meraih cukup banyak poin tak membuat karier Sebastien Buemi aman di F1. Pebalap asal Swiss tersebut tetap terdepak dari F1 dan memutuskan bergabung ke Formula E.
Buemi menjalani karier yang cukup cemerlang di Formula E. Memulai debut pada 2014-2015, Buemi berhasil merebut gelar juara dunia pada musim keduanya.
Nelson Piquet Jr
Karier Nelson Piquet Jr di ajang F1 berjalan tak begitu mulus. Pebalap asal Brasil tersebut bahkan dicurigai melakukan kecurangan pada balapan F1 GP Singapura 2008 untuk membantu rekan setimnya, Fernando Alonso, meraih kemenangan.
Memiliki trek rekor buruk di F1 membuat Nelson bertekad membuktikan kemampuannya pada ajang Formula E. Nelson berhasil menjadi juara dunia pada musim 2014-2015 di Formula E bersama tim China Racing.
Advertisement