Sukses


ASEAN Basketball League Terapkan Aturan Ketat soal Pemain Asing

Bola.com, Manila - ASEAN Basketball League (ABL) menerapkan aturan ketat soal penggunaan pemain asing yang bisa ikut serta. Chief Operating Officer ABL, Jericho Ilagan, menilai aturan tersebut diberlakukan demi menciptakan rasa keadilan antar klub peserta.

Setiap klub yang berlaga pada ABL 2017-18 hanya diperbolehkan merekrut empat pemain asing. Jumlah tersebut terdiri dari dua pemain asing dengan kewarganegaraan bebas dan dua sisanya merupakan pemain yang memiliki keturunan langsung dari orang tua berkewarganegaraan Asia Tenggara.

"Untuk dua pemain asing Asia Tenggara, dia harus memiliki garis keturunan langsung. Entah itu dari ayah atau ibunya yang merupakan warga negara Asia Tenggara," kata Jericho ketika menjamu Bola.com dan para wartawan se-Asia Tenggara di Manila, Senin (16/10/2017). 

"Setelah itu, keabsahannya harus dibuktikan dengan adanya akte kelahiran. Bahkan, kami akan meminta dokumen lain jika memang diperlukan," ucap pria 38 tahun tersebut.

Jika terbukti adanya praktik kecurangan, maka ABL tidak segan-segan akan memangkas jatah pemain asing klub tersebut. Jericho menegaskan sengaja menerapkan aturan tersebut demi terciptanya kompetisi yang sehat.

"Dari empat yang diajukan kalau ternyata satu bermasalah, maka tidak bisa diganti. Klub itu jadinya hanya mendapatkan tiga kuota pemain asing. Kami melakukan ini demi terciptanya keadilan di setiap tim," tegas Jericho.

ASEAN Basketball League 2017-18 akan diikuti sembilan klub. Indonesia akan diwakili CLS Knights Surabaya yang memilih berlaga di ABL karena tak bisa mengikuti regulasi baru pada ajang Indonesian Basketball League (IBL).

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer