4 Skema yang Bisa Membuat Gerry Salim Cetak Sejarah di ARRC

Gerry Salim, ARRC, Astra Honda Racing Team — Pebalap Astra Honda Racing Team, Gerry Salim, berpeluang besar menjadi juara ARRC 2017 kelas AP250. (Bola.com/Muhammad Wirawan Kusuma)

Bola.com, Buriram - Pebalap Astra Honda Racing Team, Gerry Salim, selangkah lagi mencetak sejarah. Dia bisa menjadi pebalap Indonesia pertama yang menjadi juara Asia Road Racing Championship (ARRC) kelas Asia Production (AP) 250.

Saat ini, pebalap berjuluk The Bonex tersebut memuncaki klasemen sementara ARRC 2017 kelas AP250 dengan 186 poin. Dia unggul 38 poin dari jagoan Yamaha Thailand, Anupab Sarmoon, dan 39 poin dari pebalap Jepang, Tomoyoshi Koyama.

ARRC 2017 menyisakan satu seri terakhir, yaitu di Sirkuit Buriram, Thailand. Ada dua balapan yang akan dilangsungkan, yaitu pada tanggal 2 dan 3 Desember 2017.

Gerry Salim hanya butuh tambahan 13 poin pada seri ini untuk bisa menjadi juara Asia. Itu artinya, pebalap berusia 20 tahun itu hanya perlu finis keempat di satu antara dua balapan tersebut.

Namun, itu hanya satu di antara beberapa skema yang bisa menjadikan Gerry Salim juara. Lantas dalam kondisi apa saja pebalap asal Surabaya tersebut bisa menjadi juara Asia dan mencetak sejarah?

2 dari 2 halaman

4 Skema Gerry Bisa Juarai ARRC 2017

Berikut 4 skema yang bisa mengantarkan Gerry Salim jadi juara ARRC 2017:

1. Gerry Salim bisa menyegel gelar juara tanpa peduli hasil Anupab Sarmoon dan Tomoyoshi Koyama jika finis keempat atau lebih baik pada balapan pertama atau kedua pada seri terakhir ARRC 2017 di Sirkuit Buriram, Thailand.

2. Gerry Salim meraih gelar juara tanpa peduli hasil Anupab Sarmoon dan Tomoyoshi Koyama jika finis kelima dan ke-14 pada ARRC seri Thailand.

3. Gerry Salim menjadi juara ARRC 2017 dengan catatan Anupab Sarmoon tak meraih lebih dari 38 poin pada seri terakhir, sedangkan Tomoyoshi Koyama tak mendapatkan lebih dari 39 poin.

4.Gerry Salim tetap akan juara meski tak mendapatkan satu poin pun pada ARRC 2017 seri Thailand dengan catatan Anupab Sarmoon dan Tomoyoshi Koyama gagal menang pada dua balapan seri terakhir.