Bola.com, Hyderabad - Tunggal putra andalan India, Srikanth Kidambi, sangat berambisi menjuarai turnamen bergengsi penutup tahun, BWF Super Series Finals 2017. Menurut dia, memenangi turnamen tersebut lebih penting ketimbang mengejar mengejar ranking satu dunia.
Advertisement
Baca Juga
"Saya tak memikirkan (menjadi) nomor satu dunia. Lebih penting menjuarai Super Series Finals di Dubai. Saya hanya memikirkan performa, bukan ranking," kata Srikanth Kidambi seperti dilansir Sportkeeda, Minggu (10/12/2017).
"Jika saya bisa bermain sangat baik atau memenangi turnamen, maka saya bisa jadi pemain nomor satu," sambung pemain yang kini menempati peringkat empat dunia tersebut.
Srikanth belum lama ini mengalami masalah ketegangan otot paha. Cedera tersebut memaksanya absen pada dua turnamen super series, yaitu China Terbuka dan Hong Kong Terbuka.
Namun, dia menyatakan sudah sepenuhnya fit menghadapi BWF Super Series Finals 2017 di Dubai, Uni Emirat Arab, 13-17 Desember.
"Saya mengalami cedera setelah kejuaraan nasional, sehingga absen di China dan Hong Kong. Saya merasa sudah baik sekarang. Tubuh saya sudah pulih. Saya hanya fokus menatap pekan depan yang luar biasa," kata pebulutangkis berusia 24 tahun tersebut.
"Saya tidak bermain selama satu setengah pekan dan memulai rehabilitasi, tapi kini sudah benar-benar pulih," imbuh Srikanth.
Srikath tampil impresif pada tahun ini dengan memenangi empat gelar super series. Dia juara di Indonesia Open, Australia Terbuka, Denmark Terbuka, dan Prancis Terbuka. Prestasi apik tersebut bakal jadi modal kuat menghadapi turnamen bergengsi penutup tahun di Dubai tersebut.
"Masa 6-8 bulan terakhir sangat luar biasa. Sekarang tinggal satu turnamen tersisa pada tahun ini. Saya ingin bermain bagus pada turnamen terakhir ini. Saya merasa luar biasa, tapi masih ada banyak hal yang akan datang," tegas Srikath Kidambi.
Selain Srikath Kidambi, ada tujuh tunggal putra papan atas yang bakal bermain di BWF Super Series Finals 2017. Mereka adalah Son Wan-ho (Korea), Shi Yuqi (China), Lee Chong Wei (Malaysia), Chou Tien Chen (Taiwan), Ng Ka Long Angus (Hong Kong), Chen Long (China), dan Viktor Axelsen (Denmark).