Bola.com, Jakarta - Indonesia menjadi negara tersukses kedua di ajang super series pada 2017. Total, para pemain Indonesia mampu mengumpulkan 12 titel dari turnamen super series atau super series premier.
Advertisement
Baca Juga
Gelar super series terakhir pada 2017 dipersembahkan oleh ganda putra, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. Pasangan berjuluk The Minions tersebut menjadi kampiun pada turnamen tutup tahun, BWF Super Series Finals 2017.
Titel bergengsi itu masuk genggaman Kevin/Marcus setelah mengalahkan ganda andalan China, Liu Cheng/Zhang Nan, dalam dua gim langsung.
Kemenangan di BWF Super Series Finals tersebut membuat Kevin/Marcus mencatat rekor baru. Mereka menjadi ganda putra yang pertama mampu menyabet tujuh gelar super series dalam satu tahun kalender kompetisi.
Rekor di ganda putra sebelumnya dipegang ganda legendaris Korea, Lee Yong-dae/Yoo Yeon-seong. Namun, Lee/Yoo hanya mampu menggenggam enam gelar dalam satu tahun kalender.
Berkat Kevin/Marcus, Indonesia berhasil menutup musim 2017 dengan manis. Pencapaian Indonesia di ajang super series pada 2017 hanya kalah dari China, yang merebut 17 titel.
Selain Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, siapa lagi wakil Indonesia yang mampu menyumbangkan gelar super series pada 2017?
Berikut lima wakil Indonesia yang menyumbangkan titel super series pada 2017:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1. Kevin Sanjaya Sukamuljo / Marcus Fernaldi Gideon (7 Gelar)
Ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon jadi pemain Indonesia palling bersinar pada 2017. Tak ada yang bisa membantah kinerja apik pasangan berjuluk The Minions tersebut.
Bukan hanya menembus ranking satu dunia di sektor ganda putra, Kevin/Marcus bergelimang gelar. Mereka berhasil masuk final super series sebanyak sembilan kali pada 2017.
Hebatnya, Kevin/Marcus mampu memenangi tujuh di antara sembilan final tersebut. The Minions menjadi ganda putra pertama yang mampu memenangi tujuh gelar super series dalam satu tahun kalender kompetisi.
Kevin/Marcus menjadi juara di All England Terbuka Super Series Premier, Malaysia Terbuka Super Series Premier, India Terbuka Super Series, Jepang Terbuka Super Series, China Terbuka Super Series Premier, Hongkong Terbuka Super Series, dan BWF Super Series Finals.
Advertisement
2. Tontowi Ahmad / Liliyana Natsir (2 Gelar)
Ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, masih menjadi salah satu andalan Indonesia pada 2017. Pasangan senior tersebut mampu menyumbangkan gelar pada event-event penting, satu di antaranya pada Kejuaraan Dunia 2017.
Di kancah super series, pasangan yang akrab disapa Owi/Butet tersebut mempersembahkan dua gelar.
Tontowi/Liliyana menjadi juara di Indonesia Open Super Series Premier dan Prancis Terbuka Super Series Premier. Kemenangan Owi/Butet di Indonesia Open juga terasa sangat spesial.
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir mematahkan kutukan pada ajang Indonesia Open. Enam kali turun di Indonesia Open, peraih medali emas Olimpiade Rio 2016 itu hanya mampu dua kali berstatus runner up, yaitu pada tahun 2011 dan 2012.
3. Praveen Jordan / Debby Susanto (1 Gelar)
Prestasi ganda campuran, Praveen Jordan/Debby Susanto, pada 2017 bisa dibilang jauh dari memuaskan. Juara All England 2016 tersebut tampil tak konsisten.
Namun, Praveen/Debby masih mampu mempersembahkan satu gelar super series. Titel tersebut dipersembahkan Praveen/Debby dari ajang Korea Terbuka Super Series.
Gelar diamankan Praveen/Debby setelah mengalahkan ganda China, Wang Yilyu/Huang Dongping, 21-17 dan 21-18. Praveen/Debby juga berhasil melaju ke partai puncak Australia Terbuka Super Series. Tapi, di pada partai puncak mereka takluk dari ganda China, Zheng Siwei/Chen Qingchen.
Advertisement
4. Anthony Sinisuka Ginting (1 Gelar)
Sektor tunggal putra masih menjadi pekerjaan rumah bagi PBSI pada 2017. Hingga penutup tahun, belum ada tunggal putra Indonesia yang mampu menembus peringkat 10 besar BWF.
Namun, tunggal putra bukannya tanpa prestasi sama sekali. Sektor ini mampu mempersembahkan satu titel super series melalui Anthony Sinisuka Ginting.
Anthony merengkuh gelar tersebut pada ajang Korea Terbuka Super Series. Menariknya, di final dia berhadapan dengan sesama pemain Indonesia, Jonatan Christie.
Anthony berhasil menjadi kampiun Korea Terbuka setelah mengalahkan Jonatan dengan skor 21-13, 19-21 dan 22-20.
5. Greysia Polii / Apriyani Rahayu (1 Gelar)
Kejutan besar datang dari ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu. Baru dipasangkan menjelang pertengahan tahun, Greysia/Apriyani mampu menggebrak.
Mereka berhasil mempersembahkan gelar di ajang Prancis Terbuka Super Series. Itu gelar super series pertama bagi pasangan Greysia/Apriyani.
Pada Hong Kong Terbuka Super Series, Greysia/Apriyani juga hampir meraih gelar kedua. Sayangnya, mereka terpaksa mengakui keunggulan ganda China, Chen Qingchen/Jia Yifan, di partai puncak.
Advertisement