Bola.com, New Delhi - Pebulutangkis Spanyol, Carolina Marin, bertekad kembali merebut peringkat satu dunia tunggal putri pada 2018. Marin gagal bercokol di posisi teratas pada akhir tahun ini karena tak terlalu banyak meraih gelar sepanjang 2017.
Advertisement
Baca Juga
Marin empat kali masuk final super series final pada 2017, namun tiga di antaranya berujung kekalahan. Dia takluk dari PV Shindu di India Terbuka, dan kalah dari Tai Tzu Ying di Malaysia Terbuka dan Singapura Terbuka.
Puasa gelar super series Carolina Marin baru berakhir di Jepang Terbuka. Pada laga final, Marin berhasil menundukkan pemain China, He Bingjiao. Namun, harapannya menjaga momentum tersebut tak terwujud setelah mengalami cedera di Hong Kong Terbuka dan absen pada ajang BWF Super Series Finals.
Carolina Marin kini bercokol di peringkat empat BWF, di bawah Tai Tzu Ying, Akane Yamaguchi, dan Pusarla V. Sindhu.
"Ini bukan tahun terbaik saya karena saya harus memulihkan diri dari cedera series setelah sukses di Olimpiade Rio de Janeiro. Saya benar-benar perlu menjaga tubuh saya," kata Marin, seperti dilansir Zeenews India, Kamis (28/12/2017).
"Sekarang tahun ini sudah hampir berakhir dan saya menatap tahun baru dengan beberapa tantangan baru. Saya ingin mencapai beberapa kemenangan besar pada turnamen-turnamen ke depan. Tahun depan bakal sangat gila karena setelah PBL (Premier Badminton League, di India) kami menghadapi tiga turnamen beruntun. Itu bakal sangat berat bagi seluruh pemain," imbuh Marin.
Saat ditanya kesulitan mempertahankan peringkat satu dunia di tengah persaingan yang kompetitif, Marin memberikan jawaban lugas.
"Mustahil bagi pemain manapun berada di peringkat teratas dunia secara konsisten. Bahkan, saat Anda berada dalam performa terbaik, sangat sulit memenangi seluruh turnamen," urai Marin.
"Saya sangat mengembangkan diri, semoga bisa kembali ke posisi teratas pada tahun depan. Saya ingin memenangi Kejuaraan Dunia dan All England pada musim depan," tegas Carolina Marin.