Medan dan Cuaca Jadi Tantangan Peserta GFNY

Jakarta - Peserta balap sepeda maraton Grand Fondo New York (GFNY) Indonesia mendapat tantangan berat di Bali. Mereka harus menghadapi medan berat dan cuaca buruk pada balapan berjarak 163 km itu.

Seperti diketahui, GFNY Indonesia yang masuk GNFY Championship Asia ini memperlombakan dua kategori. Selain race jarak jauh, event yang baru pertama kali diadakan di Bali pada 4 Februari 2018 ini juga menggelar medio distance (non race) sejauh 80 km.

Tak hanya kondisi jalan, hujan yang kerap mengguyur Bali bisa juga menjadi tantangan tersendiri bagi para peserta. "Tapi sering berubah-ubah. Kadang-kadang hujan terus-terusan, namun seharian cuaca cerah," kata Lidiana, salah seorang panitia.

Pantauan Liputan6.com saat menyusuri rute balapan, Jumat (2/2/2018), setelah keluar dari titik awal (start) di kawasan Sanur, peserta masih menemui trek lurus dan jalan mulus di jalan By Pass Ida Bagus Mantra, Ganyar. Namun, tanjakan dan jalan berkelok bakal ditemui saat memasuki kawasan Bangli.

Kondisi terus berlanjut hingga daerah Kintamani. Selepas dari kawasan yang terkenal dengan Danau Batur tersebut, jalanan terus menurun hingga kembali ke Sanur (finish).

Penyelenggara GFNY Bali, Tenne Permatasari, menjelaskan, rute race kali adalah Sanur - Bali Safari - Besakih - Kintamani yang melalui empat kabupaten yakni Sanur, Gianyar, Klungkung, dan Bangli.

"Jalur yang dilalui sebesar 30 persen tanjakan, 50 persen turunan, dan sisanya jalur datar," kata Tenne.

Ketua panitia pelaksana GFNY Bali Markus Iriawan menambahkan bahwa rute pada event ini sangat baik. Ia juga menjamin jalan raya akan clear selama lomba berlangsung. "Peserta jadi aman dan nyaman selama mengikuti lomba.

Saksikan juga video pilihan di bawah ini: