Jakarta Cherry Angelica menyebut olahraga menembak tidak bisa dilakukan sembarangan. Siapa pun yang ingin menjadi penembak profesional harus paham aturan main.
"Yang pertama sekali kalau mau mulai harus belajar safety. Misalkan, cara memegang handle senapan. Ada penatarannya juga," ujar Cherry Angelica kepada Liputan6.com di Jakarta, Minggu (11/2/2018).
Advertisement
Baca Juga
"Secara singkat mungkin saat memegang senjata, jari telunjuknya harus di luar. Karena kan memegang triggernya," tambah salah satu peserta menembak di ajang Paspampres Shooting Championship 2018.
Cherry sudah menggeluti olahraga menembak sejak 2010. Tidak hanya ajang nasional, ia pun sudah beberapa kali ikut dalam ajang tingkat internasional.
Berpartisipasi di ajang internasional, Cherry telah meraih beberapa prestasi. "Waktu di Filipina tahun 2013 di Bolo Cup dan Malaysia 2012 saya menang," ujar Cherry.
Pada Paspampres Championship ini, Cherry berhasil meraih prestasi. "Juara dua untuk kategori ladies," ujarnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Fisik
Setelah belajar keamanan, calon penembak profesional juga harus mengasah fisiknya. Hal ini bukan tanpa alasan.
Hentakan senapan berpotensi mengacaukan arah tembakan. Jika sudah demikian, tembakan yang dilepaskan pun kemungkinan tidak akan mengenai sasaran.
"Harus latihan fisik. Kalau aku lari, angkat dumbbell juga. Karena kan nanti harus memegang senjata yang hentakannya beda-beda. Ada yang kenceng," paparnya.
Advertisement
Usia Bukan Halangan
Meski terkesan olahraga berbahaya, Cherry mengatakan olahraga menembak bukan hanya untuk orang dewasa. Alhasil, orang yang berminat pun bisa mempelajarinya sedini mungkin.
"Mungkin SD kali ya. Sejak usia 8-10 tahun itu sudah bisa. Di luar negeri bahkan usia tujuh tahun sudah ikut," ucap Cherry.
Â
Sumber: www.liputan6.com