Bola.com, Jakarta - Tunggal putri, Hanna Ramadini, resmi mundur dari tim nasional bulutangkis Indonesia mulai 1 Juni 2018. Keputusan tersebut sudah disampaikan secara resmi kepada Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Susy Susanti.
Hanna mengatakan rencana mundur dari Pelatnas Cipayung PBSI sudah dipikirkan sepanjang dua bulan terakhir.
Advertisement
Baca Juga
"Saya sudah mengajukan pengunduran diri dari pelatnas dan tinggal menunggu SK (surat keputusan) dari PBSI," tutur Hanna, seperti dilansir situs PBSI, Sabtu (2/5/2018).
Hanna mengaku belum tahu apakah akan benar-benar gantung raket setelah hengkang dari pelatnas. "Sepertinya susah sekali meninggalkan dunia bulutangkis sepenuhnya, mungkin prosesnya pelan-pelan. Soal masih main atau tidak, masih dalam pembicaraan dengan klub asal saya, Mutiara Cardinal Bandung," sambung Hanna.
Hanna mengatakan tak mudah mengambil keputusan tersebut. Ia bahkan mengaku sedih saat melakoni pertandingan internasional terakhirnya di Kejuaraan Bulutangkis Asia 2018 di Wuhan, China.
"Begitu banyak momen kebersamaan dengan teman-teman di pelatnas yang sangat membahagiakan. Saat farewell (perpisahan) kemarin, rasanya berkesan sekali, judulnya farewell tapi saya merasa disayang sekali hari itu," ujar Hanna.
"Jaga terus kekompakan tim tunggal putri, semoga tetap semangat dan saling mendukung satu sama lain. Saya berharap semoga teman-teman di tunggal putri bisa membuktikan bahwa mereka bisa menjadi seorang juara," pesan-pesan Hanna Ramadini untuk timnya di pelatnas.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tak Terkait Promosi dan Degradasi
Saat dikonfirmasi, Susy sudah menerima keputusan pengunduran diri Hanna dari skuat tunggal putri pelatnas. Menurut Susy, Hanna mundur untuk bermain secara profesional dan menata masa depannya.
"Hanna menemui saya sebelum kami berangkat ke Bangkok (Piala Thomas dan Uber 2018). Saya bilang apakah sudah dipikirkan matang-matang, dia bilang sudah dipikirkan sejak lama dan ini keputusan yang sudah didiskusikan dengan orang tuanya. Buat saya, apa yang terbaik saja untuk Hanna, karena masa depan Hanna ada di tangannya," kata Susy.
"Memang kami akan mengadakan promosi dan degradasi pada Juli ini, sedangkan pengajuan Hanna memang sudah agak lama sebelum berangkat ke Bangkok. Jadi tidak ada sangkut pautnya dengan degradasi," ungkap Susy.
Selama bergabung di pelatnas sejak 2013, Hanna telah mengantongi beberapa gelar di antaranya juara Vietnam International Challenge 2013, juara Swiss International Challenge 2014, dan medali perak SEA Games Singapura 2015. Hanna juga tercatat memperkuat tim Indonesia di saat meraih medali perunggu di Piala Sudirman 2015 dan Asia Kejuaraan Asia Bulutangkis Beregu 2018.
Advertisement