Bola.com, Jakarta - Rip Curl Cup 2018 telah berakhir. Peselancar Australia, Jack Robinson, keluar sebagai pemenang. Namun, ada cerita menarik di balik perhelatan Rip Curl Cup 2018 yang berlangsung di Pantai Padang Padang, 19 Juli 2018. Tiga peselancar Indonesia mampu menembus babak final.
Agus Setiawan, Made Adi Putra, dan Mega Semadhi mampu menyisihkan tujuh peselancar luar negeri yang berpartisipasi di ajang tersebut. Pencapaian itu membuktikan atlet Tanah Air Tak kalah hebat dibanding peselancar dunia.
Advertisement
Baca Juga
Marketing manager Rip Curl South East Asia, James Hendy, mengatakan para peselancar luar negeri yang datang merupakan atlet terbaik. Jadi, bukan suatu hal yang mudah untuk peselancar tuan rumah bisa menembus partai puncak.
"Kompetisi Rip Curl Cup diikuti peselancar terbaik. Tahun lalu ada tiga peselancar luar negeri yang masuk final. Sekarang, justru peselancar dari Indonesia yang bersaing di final," tutur James seperti dalam rilis yang diterima Bola.com, Selasa (31/7/2018).
Made Adi Putra yang menempati posisi ketiga Rip Curl Cup 2018, mengatakan kemampuan peselancar Indonesia kini sudah bisa diadu dengan surfer luar negeri. Ini tak lepas dari komitmen Rip Curl yang memberikan kesempatan kepada atlet lokal untuk bersaing dengan peselancar terbaik dunia.
"Saya senang dengan kompetisi ini. Rip Curl Cup memberikan kesempatan buat peselancar Indonesia untuk bersaing dengan peselancar dari luar negeri," kata Adi Putra.
"Peselancar Indonesia kini sudah bisa bersaing dengan peselancar luar negeri. Kita tak boleh ciut nyali untuk menghadapi mereka. Yang kurang dari kita hanya pengalaman berkompetisi di luar," tambahnya.
Tak hanya bermanfaat bagi perkembangan atlet lokal, Rip Curl Cup juga memberikan dampak dalam hal pariwisata. Mega Semadhi menyebut Pantai Padang Padang kini menjadi destinasi wisata untuk turis asing yang ingin mencari tantangan dalam berselancar. Hal ini tak lepas dari ombak besar yang ditawarkan Pantai Padang Padang.
Kesuksesan inilah yang membuka mata daerah lain. Mega mengatakan kini beberapa daerah sudah mulai aktif menghelat kejuaraan selancar.
"Saat ini, beberapa pemerintah daerah sudah sadar keuntungan dari olahraga selancar. Mereka mulai mengadakan turnamen di daerah mereka. Selain Bali, Lombok dan Mentawai juga mulai memanfaatkan olahraga ini," ujar Mega.
Mega mengatakan, tahun lalu hanya ada dua kejuaraan selancar di Indonesia yang diikutinya. Tahun ini, jumlah itu meningkat drastis, yaitu tujuh kejuaraan.
"Saya bisa katakan, Bali bukan satu-satunya tempat yang bisa dikunjungi peselancar dari seluruh dunia. Sepanjang pesisir pantai di Indonesia memberikan ombak yang menantang dan indah untuk para peselancar," sambungnya.