Bola.com, Kudus - Di tengah keramaian di GOR Jati, Kudus, venue Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2018, Kamis (6/9/2018), ada pemandangan mengharukan. Seorang gadis cilik menangis di pelukan ibunda tercinta. Sang anak, Amalia Latifa, tak sanggup menahan air mata.
Ia baru saja memastikan mendapat Super Tiket Tambahan dalam Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2018 region Kudus. Amalia jadi satu di antara 20 anak yang mendapat tiket tambahan untuk tampil di final audisi, mulai Jumat (7/9/2018) hingga Minggu (9/9/2018).
Perjuangan gadis cilik berusia 12 tahun asal Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, itu tak mudah. Ia bermain hingga beberapa pertandingan pada hari Kamis ini. Namun, usahanya tak mulus.
Advertisement
Baca Juga
Beruntung, tim pemandu bakat yang terdiri dari legenda-legenda bulutangkis jebolan PB Djarum, melihat ada potensi dan bakat yang dimiliki Amalia. Siswi SMP itu dinilai pantas ke final audisi dengan meraih Super Tiket Tambahan.
"Dia mendapat jatah pertandingan pertama cukup pagi, sehingga tadi tak sempat sarapan. Di pertandingan kedua, ia juga belum sarapan. Beruntung dia masih bisa lolos ke audisi final," tutur sang ibunda, Siti Mahmudah.
Melihat perjuangan sang putri sulungnya itu, Siti Mahmudah juga tak sanggup meneteskan air mata. Jadilah ibu dan anak itu berpelukan sambil menangis haru.
Sang ibunda menceritakan, sejak kecil, putrinya yang berusia 12 tahun itu memang suka main bulutangkis, karena keluar besarnya kerap memainkan olahraga tepok bulu ini.
"Adiknya juga suka main badminton. Kami sebagai orangtua hanya bisa mendukung. Tahun lalu, ayahnya yang mendampingi, tahun ini giliran saya," lanjut Siti.
Amalia mengungkap tahun lalu dia sudah ikut Audisi Djarum. "Tapi, sekali main langsung kalah. Saya gagal di usaha pertama saya.
Namun, kini saya bisa tampil di audisi final, tentu sangat bahagia," kata Amalia sambil menyeka air mata kegembiraan.
Mengikuti Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2018 menjadi langkah awal Amalia, dan mungkin ribuan bocah-bocah di seluruh Indonesia untuk merintis karier sebagai pebulutangkis andal. Mereka rela berpisah dengan keluarga, ditempa dalam kawah candradimuka PB Djarum.
"Saya ingin seperti Ratchanok Intanon," kata Amalia dengan mantap.
Sementara sang ibunda, memilih untuk tak membebani putrinya itu dengan ambisi berlebihan. "Besok, dia masih harus berjuang untuk bisa masuk Tahapan Karantina. Buat saya, saya sudah bangga jika dia bisa menampilkan yang terbaik di audisi final," ujar Siti.
Audisi Umum Djarum di Surabaya mengirim 38 pebulutangkis ke final audisi, 18 memegang Super Tiket dan 20 dari jalur Super Tiket Tambahan.