Bola.com, Kudus - Pada suatu masa, PB Djarum pernah melahirkan pebulutangkis tunggal putra andal. Banyak tunggal putra yang disegani di pentas dunia lahir atau setidaknya pernah menimba ilmu di PB Djarum. Sebut saja Liem Swie King, Christian Hadinata, Hariyanto Arbi, Alan Budikusuma, hingga Fung Permadi.
Namun, kejayaan tunggal putra di PB Djarum seolah terhenti sejak era Fung Permadi berakhir. Setelah itu, hampir tak ada lagi pemain spesialisasi tunggal putra yang "mengigit" dari PB Djarum.
Advertisement
Baca Juga
Hal ini juga disadari oleh persatuan bulutangkis yang bermarkas di Kudus, Jawa Tengah itu. Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin.
"Pebulutangkis tunggal putra dari PB Djarum pernah menguasai dunia beberapa waktu lalu. Namun, setelah mereka cukup berumur, kaderisasi di bawahnya, terlambat," ujar Yoppy.
Hal sama diakui Fung Permadi. "Sepertinya setelah generasi saya, ada lubang. Untuk mengembalikan tatanan itu, kesulitannya cukup tinggi," imbuh Fung.
Fung menuturkan perkembangan bulutangkis di dunia yang pesat sejak generasinya, membuat persaingan meningkat. Setiap negara memberikan perhatian lebih pada bulutangkis.
"Jepang misalnya, mereka banyak mengundang pelatih dari China sejak 10-20 tahun lalu untuk mendongkrak olahraga bulutangkis di sana. Hasilnya, bulutangkis Jepang saat ini cukup bagus. Sementara kita terlambat 5-6 tahun," kata Fung.
Lebih lanjut, peraih gelar juara Kanada Terbuka 1990, Jerman Terbuka 1990, dan Swiss Terbuka 1993 itu berujar saat ini, bila diibaratkan seperti permainan sepak bola, PB Djarum minta injury time alias tambahan waktu untuk memperbaiki lubang itu.
Yoppy dan Fung mengacu pada program Audisi Umum yang sudah rutin digelar PB Djarum hampir 10 tahun terakhir ini.
"Belajar dari kondisi itu, kami ingin menyiapkan sejak dini. Kami ingin menyiapkan lapisan-lapisan generasi pemain agar tak lagi bolong," kata Yoppy.
"Melalui Audisi Djarum kami ingin melihat bakat-bakat dari seluruh Indonesia. Kunci keberhasilan sekarang ini di dunia bulutangkis adalah, siapa yang lebih cepat, mereka yang akan maju," imbuh Fung.