Bola.com, Jakarta - Lomba lari sedang populer dalam beberapa tahun terakhir, termasuk di Indonesia. Banyak ajang lari bertaraf nasional maupun internasional yang dihelat di wilayah-wilayah Indonesia.
Akan tetapi, tidak semua orang ikut sebuah lomba lari dengan status peserta. Ternyata ada pelari yang ikut perlombaan bukan untuk menjadi juara. Pelari itu disebut pacer.
Advertisement
Secara singkat, pacer merupakan pelari yang menjadi patokan, tolok ukur, ataupun motivasi bagi pelari lain yang berstatus peserta lomba. Ya, tugas utama pacer memang membantu para peserta lari untuk mencapai catatan waktu tertentu.
Biasanya dalam setiap perlombaan terdapat beberapa pacer. Masing-masing pacer memiliki catatan waktu tempuh yang berbeda-beda.
Hal itu yang kemudian menjadi tolok ukur para peserta lari. Pacer akan dibedakan dari sisi seragam ataupun mempunyai tanda khusus sehingga peserta lari bisa mengetahui keberadaan pacer-nya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Cerita Para Pacer
Pada ajang tiket.com Kudus Relay Marathon (TKRM) 2018, ada sekitar enam pacer yang turut hadir. Untuk membedakan dengan peserta, pacer membawa seikat balon agar bisa dikenali para peserta.
Para pacer harus menahan ego saat mengikuti perlombaan. Hal itu yang ternyata merupakan tantangan terberat bagi pacer.
"Biasanya, kami (pacer) ingin lari secepat mungkin saat menjadi peserta. Namun ketika menjadi pacer, kami membantu peserta lain mencatat waktu terbaik," kata Habib Tagafi, pacer yang tergabung dalam komunitas LDR Runner.
"Ada beberapa orang yang misalkan ingin finis di bawah waktu 60 menit. Orang itu harus mengikuti pacer yang sudah terbiasa mencatat waktu di bawah 60 menit, sebagai tolok ukur saja. Dengan adanya pacer, pelari bisa termotivasi," lanjutnya.
"Yang pasti, pacer harus menahan kecepatan, karena sebenarnya kami berlari bukan pada kecepatan yang biasa dilakukan. Kami berlari harus stabil dari awal hingga akhir," timpal pacer lain dari Runners Nation, Uci Sanusi.
Pacer biasanya dipilih oleh pihak penyelenggara. Kebanyakan, pacer merupakan anggota sebuah komunitas lari.
Keberadaan komunitas lari dianggap penting dalam proses memilih pacer. Sebab biasanya, anggota-anggota komunitas itu sudah mengetahui secara rinci tentang peraturan-peraturan dan kebiasaan dalam berlari.
"Pacer harus mengeri bangat soal lari, karena mesti mengontrol kecepatan. Jadi, pacer harus disiplin dalam waktu dan tidak bisa sembarangan membawa peserta berlari cepat tanpa pertimbangan matang," ujar salah satu pacer dari Runners Nation, Dede Ivory.
Pacer membuktikan bahwa lari bukan hanya untuk diri sendiri, seperti menjaga kesehatan pribadi. Namun, lari juga bisa membuat orang lain meraih prestasi.
Advertisement