Bola.com, Fuzhou - Pebulutangkis senior Indonesia, Liliyana Natsir, mengisyaratkan Indonesia Masters 2019 akan menjadi turnamen terakhirnya sebelum gantung raket alias pensiun. Pemain yang akrab disapa Butet itu ingin menyudahi karier di depan publik Indonesia.
Advertisement
Baca Juga
"Mau mengobrol lebih lanjut tentang ini, memang ada omongan dengan pelatih soal main di Indonesia Masters. Keinginan sih ada, sebagai penutup karier saya di depan publik sendiri," kata Liliyana, seperti dilansir situs PBSI, Selasa (4/11/2018).
"Main dengan partner siapa di Indonesia Masters juga belum tahu, bisa dengan Owi, bisa dengan yang lain. Saya belum bisa konfirmasi, saya mau fokus dulu di Fuzhou," pungkas Liliyana.
Sebelumnya Pelatih Kepala Ganda Campuran PBSI, Richard Mainaky, mengatakan sudah membuat program bagi Liliyana dan Debby Susanto hingga akhir Februari 2019.
"Rencana pensiun Liliyana dan Debby akan dikonfirmasi lebih jelas setelah kejuaraan Indonesia Masters 2019. Tapi program saya untuk mereka memang sampai Februari 2019," ujar Richard.
Sebelumnya Liliyana Natsir menyampaikan Fuzhou China Open 2018 akan menjadi turnamen terakhirnya. Namun, ia masih mempertimbangkan apakah akan berlaga di Istora dalam ajang Indonesia Masters 2018 yang merupakan turnamen level super 500.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Lolos ke Babak Kedua
Sementara itu, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, membalas kekalahan mereka atas Goh Soon Huat/Shevon Jemie Lai (Malaysia), pada babak pertama Fuzhou China Terbuka 2018. Ganda campuran andalan Indonesia ini menang dua gim langsung dengan skor 21-17, 21-19.
Pada pertemuan sebelumnya di Singapura Terbuka 2018, Tontowi/Liliyana dikalahkan Goh/Lai dengan skor 19-21, 18-21.
Dalam laga pertama di Fuzhou, Tontowi/Liliyana membuat Goh/Lai tak dapat mengembangkan permainan di awal. Namun pada gim kedua, Goh/Lai mulai memberikan perlawanan sengit. Tontowi/Liliyana kerap tertinggal dalam perolehan angka.
Goh/Lai bahkan sudah unggul 14-10 dan 19-18 di gim kedua. Namun Tontowi/Liliyana yang tampil lebih tenang, berhasil menutup peluang lawan untuk memainkan gim ketiga.
"Hari ini kami main sudah cukup bagus, dari awal bisa menguasai permainan, kalau lengah bahaya juga. Pada gim kedua pastinya mereka sudah lebih tahu karakter bola dan lapangan, lebih keluat permainannya, di gim terakhir kami lebih tenang," kata Liliyana setelah permainan.
"Kami bisa beradaptasi dengan suasana lapangan dan kondisi bola. Sedangkan lawan di game pertama belum bisa berkembang. Pasangan ini main cukup safe, tidak gampang mati, kalau tidak dimatikan mereka tidak mati. Mudah-mudahan di pertandingan selanjutnya, kami lebih tahan lagi," jelas Tontowi.
Pada babak kedua, Tontowi/Liliyana akan berhadapan dengan Kim Hwi-tae/Kim Hye-jeong dari Korea Selatan. Kedua pasangan belum pernah saling berhadapan.
"Lawan tidak bisa dianggap enteng, dan kami belum pernah bertemu juga. Shuttlecock yang dipakai di sini cukup berat, harus siap capek, tidak akan mudah," kata Liliyana.
Advertisement