Bola.com, Solok - Tour de Singkarak 2018 diikuti 107 pembalap dari 14 negara di seluruh dunia. Dari ratusan pembalap yang ikut serta, terdapat pembalap tertua dan termuda yang bersaing untuk menorehkan hasil terbaik.
Pembalap tertua di Tour de Singkarak edisi ke-10 kali iniadalah Lex Nederlof. Saat ini, pria asal Belanda tersebut telah berumur 52 tahun 147 hari. Meski berstatus sebagai pembalap tertua, Lex masih mampu bersaing dengan pembalap-pembalap yang jauh lebih muda dari dirinya.
Baca Juga
Advertisement
Pada etape I yang menempuh rute Bukittinggi hingga Sijunjung dengan jarak 140,5 kilometer, Minggu (4/11/2018), Lex menyelesaikan balapan di peringkat ke-19. Dia menyelesaikan balapan dengan waktu 3 jam 25 menit dan 24 detik.
Memasuki etape II, Senin (5/11/2018), pembalap tim Nex CCN Cycling Team itu pun masih mampu bertarung dengan yang jauh lebih muda. Menempuh rute Sawahlunto hingga Dharmasraya dengan jarak 204,1 kilometer, Lex berada di peringkat ke-25. Dia tertinggal 3 menit 32 detik dari Oleksandr Polivoda yang finis di posisi terdepan dan meraih yellow jersey.
Pada etape III dengan jarak tempuh 150,4 kilometer dari Dermaga Singkarak hingga finis di Istano Basa Pagaruyuang, Kabupaten Tanah Datar, Selasa (6/11/2018), Lex Nederlof berada di peringkat ke-56. Dia tertinggal 10 menit 13 detik dari Jesse Ewart yang meraih podium juara.
"Saya sangat senang bisa kembali tampil di Tour de Singkarak, pemandangannya indah dan tempat wisata yang indah. Selalu menyenangkan bisa kembali ke sini," ujar Lex sebelum mengawali balapan etape III.
"Saya memiliki masalah pada punggung, jadi bulan lalu saya tidak banyak berlatih. Saya akan mencoba untuk menghemat tenaga, mencoba untuk menghemat energi sebanyak mungkin," lanjutnya.
Dengan usia yang tak lagi muda, Lex Nederlof masih ingin terus membalap. Baginya, olahraga balap sepeda sudah seperti candu yang ingin dilakukannya setiap hari.
"Saya tidak tahu kenapa terus ikut balapan sepeda, mungkin saya kecanduan dengan olahraga ini. Satu hari tidak menaiki sepeda, saya seperti tidak hidup selama satu hari," paparnya.
"Balap sepeda adalah tantangan bagi saya, dan saya menyukai itu. Selama masih membalap, saya akan terus melakukannya," lanjut pria yang sudah tujuh kali ikut serta di ajang Tour de Singkarak.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pembalap Termuda di Tour de Singkarak 2018
Jika Lex Nederlof adalah pembalap tertua, lain halnya dengan Kim Eu-ro. Kim yang memperkuat LX Cycling Team adalah pembalap termuda di ajang Tour de Singkarak 2018. Kim saat ini berusia 19 tahun 28 hari.
Meski belum genap berusia 20 tahun, Kim memiliki prestasi membanggakan. Dia adalah pembalap peringkat satu Asia dan Korea Selatan di level junior pada 2017.
Untuk bisa menaikkan levelnya, Kim Eu-ro mulai mengikuti berbagai ajang balap sepede level senior pada tahun ini. Hal tersebut demi menaikkan level kariernya. Satu di antara ajang yang diikuti oleh Kim adalah Tour de Singkarak 2018.
Bagi Kim, ini merupakan untuk pertama kalinya berlaga di Tour de Singkarak. Pada etape I dia finis di peringkat ke-32, etape II menempati peringkat ke-84, dan etape III berhasil memperbaiki catatan waktunya dan menghuni peringkat ke-6.
"Menurut saya meraih kemenangan pada setiap etape itu sangat berat, namun saya akan berusaha keras untuk meraih hasil terbaik," ujar Kim.
"Tour de Singkarak berbeda dengan balap sepeda di negara lain, karena jarak tempuh yang cukup jauh dan juga lintasan yang sulit," lanjut pria kelahiran 7 Oktober 1999 tersebut.
Advertisement