Bola.com, Jakarta - Lifter Indonesia, Eko Yuli Irawan, mendapat apresiasi tinggi dari pemerintah setelah menyabet medali emas pada Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2018 di Ashgabat, Turkmenistan. Dia mendapat bonus dobel dari Presiden dan Kemenpora dengan total mencapai Rp 450 juta.
Bonus tersebut perinciannya Rp 250 juta dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), sedangkan dari Kemenpora senilai Rp 200 juta.
Advertisement
Baca Juga
Penghargaan dari Kemenpora diberikan langsung Menpora Imam Nahrawi di Media Center, Kemenpora, Senayan, Jakarta, Kamis (8/11/2018) siang. Lifter berusia 29 tahun ini menjadi juara dunia kelas 61 kg pada IWF World Championships 2018 sekaligus mengoleksi tiga medali emas untuk kategori angkatan snatch, clean & jerk.
"Kami memberikan secara simbolik bonus sebesar Rp 200 juta dan untuk pelatih sebesar Rp 100 juta. Sebelumnya Presiden Jokowi juga memberikan bonus sebesar Rp 250 juta di Istana Negara," kata Menpora, seperti dilansir situs Kemenpora.
Menpora yang didampingi Deputi Peningkatan Prestasi Olahraga Mulyana dan Deputi Pembudayaan Olahraga Raden Isnanta menyampaikan Presiden memberikan apresiasi di Istana Merdeka tadi pagi.
“Presiden betul-betul peduli bahwa cabang-cabang olahraga unggulan Indonesia harus betul-betul mendapatkan porsi dan perhatian lebih daripada yang lain," kata Imam.
"Angkat besi, bulutangkis dan beberapa cabang olahraga lain yang sudah biasa memberi harapan bagi Indonesia di Olimpiade akan kami maksimalkan termasuk untuk angkat besi,” ujar Menpora di sela-sela acara penyerahan bonus untuk Eko Yuli Irawan.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Demi Olimpiade 2020
Menurut Imam, Eko dan atlet-atlet PABBSI mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah. Imam mengatakan bakal ada model tambahan pembiayaan untuk try out menuju Olimpiade 2020.
"Presiden meminta kepada seluruh cabang olahraga agar pelatnas jangka panjang itu menjadi sesuatu yang mutlak tidak boleh terputus. Pemerintah betul-betul ingin memberikan perhatian yang lebih serius lagi tidak hanya memberikan penghargaan atau bonus tapi, lebih dari itu harus menjadi stimulan baru bagi semua atlet," kata Imam Nahrawi.
“Pemerintah betul-betul memberikan perhatian lebih kepada atlet sehingga kami akan memaksimalkan anggaran yang ada untuk betul-betul ke nomor event, tidak semua nomor akan mendapatkan prioritas. Tahun 2020 adalah pintu masuk untuk pembuktian hasil Asian Games, maka tentu medalinya harus lebih banyak dari pada Olimpiade Brasil 2016,” jelas Imam Nahrawi.
Advertisement