Bola.com, Surabaya - Kapten Surabaya Bhayangkara Samator, Rendy Tamamilang, memprediksi persaingan di Proliga 2019 akan semakin ketat. Dia melihat beberapa klub lain begitu ngotot mendapatkan prestasi terbaik.
Advertisement
Baca Juga
Sebagai juara bertahan putra Proliga, Rendy merasa Surabaya Samator tidak akan mudah mempertahankan gelar itu. Lima kontestan lain, yaitu Jakarta Pertamina Energi, Jakarta BNI, Jakarta Garuda, Palembang Bank Sumsel Babel, dan Sidoarjo Aneka Gas, punya ambisi sama untuk meraih gelar juara.
"Yang paling terlihat adalah BNI. Hampir semua pemain timnas voli putra dan pemain lokal yang bagus bergabung ke sana. Saya melihat mereka sangat serius untuk menatap Proliga 2019," ujar Rendy.
"Tapi, jangan lupakan juga Bank Sumsel dan Pertamina. Mereka juga kekuatan yang perlu diwaspadai. Bagi saya, semua tim tetap punya kesempatan dan berambisi untuk merebut gelar juara," imbuh open spiker berusia 22 tahun tersebut kepada Bola.com.
Bukan tanpa alasan Rendy menyebut ketiga tim itu perlu mendapat perhatian khusus. Bank Sumsel, BNI, Pertamina, dan Samator merupakan klub yang masuk empat besar atau bisa mencapai final four pada Proliga 2018.
Namun, Samator dan Bank Sumsel yang akhirnya masuk grand final setelah menduduki dua posisi teratas klasemen final four. Di partai puncak, Samator berhasil menang atas Bank Sumsel dengan skor 3-1 (25-22, 25-16, 23-25, 30-28) dan keluar sebagai juara.
Samator sebenarnya juga bukan tim sembarangan karena berpegang kepada pembinaan. Enam pemain mereka bahkan masuk timnas voli putra di Asian Games 2018. Empat pemain itu, yaitu Rendy Tamamilang, Galih Bayu Saputra, Mahfud Nurcahyadi, Yudha Mardiansyah, Rivan Nurmulki, dan Nizar Julfikar.
Dalam sepanjang keikutsertaan Proliga, Surabaya Samator belum pernah sekalipun berhasil mempertahankan gelar juara atau meraihnya dalam dua edisi beruntun. Padahal, klub asal Surabaya itu merupakan kolektor terbanyak trofi Proliga dengan enam gelar.
Sebagai kapten, Rendy mengaku sangat tertantang untuk kembali meraih gelar juara seperti edisi tahun lalu. Dia akan menjadikan keinginan mencatatkan sejarah itu sebagai motivasi untuk mempertahankan gelar juara.
"Memang tidak akan mudah karena lawan-lawan kami melakukan persiapan matang juga. Tapi, kami ingin mendapatkan gelar seperti yang sudah kami lakukan musim lalu," ucap pevoli kelahiran 12 Februari 1996 itu.