Bola.com, Jakarta - Umar Syarief malang melintang di kancah karate selama 20 tahun. Setelah memutuskan pensiun, legenda karate Indonesia membuat gebrakan dengan bermetamorfosis menjadi seorang master trainer Strong by Zumba.
Selama berkecimpung di dunia karate, prestasi Umar tak perlu diragukan lagi. Dia total mengoleksi 12 medali emas dari kancah SEA Games. Perinciannya, tujuh emas di nomor individu dan lima emas di nomor beregu. Dia juga mengoleksi medali perunggu Asian Games.
Advertisement
Baca Juga
Di level nasional, Umar Syarief tak punya saingan. Selama dua dekade, dia tak terkalahkan. Bahkan, saat turun pada PON 2016 dia sudah hampir berusia 41 tahun. Usia tak menggerus kemampuannya. Umar masih mampu menyabet emas. Setelah itu dia memutuskan pensiun dan menetap di Swiss bersama istri dan kedua anaknya.
Tak disangka, dia memutuskan banting setir menekuni zumba, tepatnya strong by zumba. Dunia tersebut benar-benar bertolak belakang dengan karate yang jadi napasnya selama dua dekade.
Strong by Zuma merupakan jenis olahraga zumba yang dikembangkan oleh tim Education and New Programming di ZumbaFitness pimpinan istri Umar, Ai Lee Syarief.
Jenis olahraga tersebut memiliki intensitas tinggi yang dilakukan secara berkelompok. Di dalamnya juga terdapat latihan penurunan berat badan, pengondisian otot, kardio, dan polymetric yang diiringi dengan musik.
Strong by Zumba juga selaras dengan keinginan Umar untuk selalu hidup aktif dan sehat setelah pensiun sebagai atlet.
Namun, bertransformasi dari karateka menjadi instruktur zumba ternyata tidak mudah. Selain mempelajari gerakan-gerakan zumba, Umar juga harus menguasai teori-teorinya. Dia harus lulus e-learning untuk menjadi master trainer. Umar juga perlu belajar berbicara di depan umum. Semuanya benar-benar bertolak belakang dengan kehidupan yang dijalaninya saat 20 tahun menjadi karateka andalan Indonesia.
Umar yang setelah pensiun menetap di Swiss mengaku sempat frustrasi saat menjalani proses menjadi master trainer strong by zumba. Beruntung, dia mendapat dukungan penuh dari istrinya.
"Saya pertama kali mengenal strong by zumba ini Juni 2016, sebelum tampil di PON. Perlu waktu setahun untuk menjadi master trainer. Sempat frustrasi, malu juga karena harus presentasi di depan trainer-trainer," kata Umar, dalam perbincangan dengan wartawan akhir pekan lalu.
"Namun zumba ini bisa jadi pegangan, pendapatan, jadi tidak hanya menunggu kompetisi. Istri saya juga bilang dengan jadi master trainer bisa membuat saya pulang ke Indonesia, bertemu dengan sudara-saudara di sini," imbuh dia.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Lebih Berkembang
Umar pertama kali melakoni perannya sebagai master trainer pada November 2017. Saat itu, dia memberikan pelatihan di Samarinda. Setelah itu, dia juga mengajar di berbagai daerah, sembari melakoni peran sebagai salah satu pelatih karate di tim Jawa Timur. Strong by zuma kini juga makin dikenal di Indonesia.
Meski sudah satu tahun melakoni peran sebai master trainer, Umar mengaku masih terus belajar, terutama menaikkan kepercayaan dirinya. Terkadang peraih 12 medali emas di SEA Games itu masih dihinggapi rasa gugup. Namun, Umar tak pernah menyesal jika melakukan beberapa kesalahan. Menurutnya, yang terpenting adalah terus belajar dari kesalahan-kesalahan tersebut.
"Saya ingin memberikan inspirasi agar atlet-atlet yang sudah pensiun berani melangkah, mencari sesuatu yang baru. Kalau saya bisa, kenapa mereka tidak?" kata Umar.
Apa harapannya pada tahun-tahun mendatang? Umar berharap strong by zumba bisa masuk program latihan di pelatnas, paling tidak sepekan sekali. Menurut dia, strong by zumba cocok menjadi salah satu alternatif latihan di olahraga apa pun.
"Saya juga berharap nantinya semakin banyak yang join stong by zumba," tegas Umar Syarief.
Advertisement