Bola.com, Jakarta - Stapac Jakarta menundukkan Satria Muda Pertamina Jakarta dengan skor 66-63 dalam duel klasik pada hari terakhir seri kedua IBL 2018-2019 di Britama Arena Mahaka Square Kelapa Gading Jakarta, Minggu (9/12/2018).
Gim berlangsung ketat sejak awal. Satria Muda memimpin 17-14 pada kuarter pertama, kemudian menutup babak pertama dengan skor 36-31.
Advertisement
Baca Juga
Pada babak kedua Stapac makin panas, berbalik unggul 48-47 di kuarter ketiga. Lima menit awal kuarter keempat, Abraham Damar Grahita dkk sempat unggul 59-50. Satria Muda terus mendekat.
Saat laga tersisa 27 detik, Dior Lowhorn menciptakan three point play, mendekatkan margin menjadi 64-63. Saat laga tersisa 16 detik, dua lemparan bebas Abraham membuat angka berubah 66-63.
Satria Muda gagal memaksakan over time setelah tembakan Dior Lowhorn gagal.
"Motivasi anak anak tinggi. Pemain saya sudah mulai mengerti sistem kami walau masih memerlukan perbaikan," kata pelatih Stapac, Giedrius Zibenas, melalui rilis yang diterima Bola.com.
"Saat jeda saya bilang kepada para pemain bahwa kami punya kesempatan menang di kandang lawan, jangan buang kesempatan," katanya.
Walau berhasil menang, Zibenas tak menganggap timnya lebih bagus daripada Satria Muda. "Kompetisi masih panjang, siapa yang lebih siap akan menang. Terbukti semua tim bisa saling mengalahkan," katanya.
Pelatih Satria Muda, Youbel Sondakh, mengaku timnya masih memiliki kelemahan. "Kekalahan jadi pelajaran. Kami akan membalas di pertemuan berikutnya," tegasnya.
Youbel menyebut chemistry di tim Satria Muda belum terlalu solid akibat persiapan bersama yang agak kurang. "Beberapa pemain dan saya bergabung dengan tim nasional, ini berpengaruh pada persiapan tim," katanya.