Bola.com, Guangzhhou - Harapan tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, berbicara banyak di ajang BWF World Tour Finals 2018 gagal terwujud. Pemain asal Cimahi, Jawa Barat, itu mengaku kecewa dengan pencapaiannya di turnamen bergengsi tersebut.
Langkah Anthony dipastikan terhenti di babak penyisihan setelah takluk 11-21, 10-21, dari pemain Korea Selatan, Son Wan-ho, Jumat (14/12/2018).
Advertisement
Baca Juga
Anthony berada di posisi keempat klasemen grup A setelah mengalami kekalahan ketiga di penyisihan grup. Pada pertandingan pertama melawan Chou Tien Chen (Chinese Taipei), Anthony takluk dengan skor 21-17, 18-21, 18-21.
Anthony juga kalah dua gim langsung dengan skor 8-21, 19-21 pada laga kedua kontra pemain China, Shi Yuqi. Dia juga tak dapat mencuri kemenangan di pertandingan ketiga melawan Son Wan-ho.
"Sudah coba main menyerang, saat lawan bisa mengembalikan, ujung-ujungnya saya membuat kesalahan sendiri. hari ini bolanya kencang, coba menyerang main normal saya, tapi defensenya rapat. Saya mencoba ganti strategi lagi, coba meladeni main lawan, ada lob beberapa kali yang out, padahal kemarin dengan tenaga seperti itu bisa akurat," kata Anthony melalui rilis yang diterima Bola.com.
Anthony mengaku sebenarnya cukup percaya diri menghadapi laga terakhir kontra Son.
"Saya tidak terpengaruh dengan hasil klasemen, malah sebetulnya saya masih ada harapan lolos setelah kekalahan Chou Tien Chen. Bukan tidak mungkin hari ini bisa menang telak. Tetapi apa yang sudah direncanakan tidak bisa keluar hari ini," kata dia.
"Tadi sudah coba tapi belum bisa menang. Kalau permainan dia tidak berubah banyak, tapi saya yang banyak melakukan kesalahan sendiri dan mudah dimatikan lawan," sambung Anthony Sinisuka Ginting.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tidak Puas
Anthony mengakui tak dapat beradaptasi dengan perubahan shuttlecock pada pertandingan hari ini.
"Shuttlecock berbeda dari yang kemarin lambat, hari ini lumayan kencang. Soal perubahan shuttlecock ini dibilang berpengaruh atau tidak, ya ada pengaruh juga, otomatis rencana main yang sudah saya atur jadi berubah. Ini bukan alasan, karena lawan pasti juga merasakan hal yang sama," ungkapnya.
Anthony menjadi satu-satunya tunggal putra pelatnas yang tampil pada ajang bergengsi ini. Adapun wakil Indonesia lainnya, Tommy Sugiarto, selama ini bermain independen. Anthony pun mengakui kecewa gagal meraih hasil maksimal di BWF World Tour Finals.
"Tentunya tidak puas dengan hasil di turnamen ini, masih banyak hal yang harus saya perbaiki, baik secara teknik maupun non teknik," tambah Anthony.
Advertisement