Bola.com, Bandung - Surabaya Bhayangkara Samator harus mengakui kemenangan Sidoarjo Aneka Gas Industri dengan skor 1-3 (25-23, 23-25, 18-25, 24-26) pada lanjutan seri ketiga putaran pertama Proliga 2019 di GOR C-Tra Arena, Bandung, Jumat (21/12/2018).
Meski demikian juara bertahan asuhan Ibarsjah Djanu Tjahjono itu tetap berada di puncak klasemen sementara dan masih memiliki peluang menjuarai putaran pertama, dengan catatan harus menang dari Jakarta Pertamina Energi, Sabtu (22/12/2018) nanti dengan skor 3-0 atau 3-1.
Advertisement
Bhayangkara Samator menghadapi pelapisnya sendiri Aneka Gas Industri dari awal pertandingan tidak mempermainkan pemain andalannya seperti Nizar Julfikar, Rendy Febriant, dan yang lainnya.
Meski begitu set pertama Samator masih mampu diimbangi oleh lawan sehingga skor sama 17-17, tapi juara bertahan itu pun mampu menutup set pertama dengan kemenangan tipis 25-23.
Memasuki set kedua permainan Aneka Gas Industri mulai berkembang dan mampu memimpin laga, walaupun diset awal Samator memimpin. Tapi, juniornya mampu menutup set kedua dengan 25-22.
Begitu juga set ketiga, permainan juara bertahan itu lebih buruk sehingga mereka terus tertinggal skor hingga mampu menyamakan 18-18, tapi sayangnya mereka harus kembali melepas set ketiga kepada Aneka Gas dengan skor jauh 18-25.
Namun pada set keempat Bhayangkara Samator pun terus menyamakan skor dari 10-10, 18-18, hingga 21-21, tapi tak mampu mengungguli hingga laga berakhir menjadi milik Aneka Gas Industri 26-24.
Ibarsjah mengakui kekalahan tim asuhannya kali ini karena masalah mental dan permainan para pemainnya terlihat gregetnya tidak ada.
"Kami juga akan evaluasi servis, recieve, dan yang utama Aneka Gas bermain lepas. Sebenarnya bukan meremehkan tapi gregetnya masih kurang, mereka berlatih bersama dari dulu, hanya dalam dua minggu terakhir sebelum Proliga ini berlangsung mereka latihan terpisah," ujar Ibarsjah usai pertandingan
“Untuk besok (lawan Pertamina) saya berharap bisa bermain lebih lepas lagi daripada hari ini. Dengan ini pun pendatang baru seperti kita dan Jakarta Garuda bisa bersaing," kata Ibarsjah.
Sementara pelatih Aneka Gas, Joni Sugiyatno mengakui bahwa anak asuhnya lebih diuntungkan dengan lawan yang terus melakukan kesalahan, terutama melalui servis.
“Walaupun menang, evaluasi tetap sama, tapi kalau dilihat dari yang di Yogyakarta dan Gresik ya ini lumayan bagus. Kalau ketemu seniornya mereka masih sangat hati-hati, sehingga masih belum maksimal. Kalau untuk saya kurang sedikit lagi (gregetnya), karena nanti diputaran kedua sudah pasti tim pada mengila semua, sekarang masih santai, besok masih ada,” kata Joni.