Jakarta - Tindakan tidak terpuji dilakukan Adrien Broner sepanjang jumpa pers jelang duel melawan Manny Pacquiao yang akan berlangsung di Las Vegas, Amerika Serikat, Sabtu (19/1/2019) waktu setempat. Selain berkata kasar kepada pengarah acara, petinju berusia 29 tahun tersebut juga menolak menjawab pertanyaan yang diajukan pengamat tinju Bernstein.
Jumpa pers berlangsung MGM Grand's David Copperfield Theater, Rabu (16/1/2019). Andrie Broner menganggap Bernstein memojokkannya, tapi tidak menjelaskan alasannya secara detail.
Advertisement
Dalam sesi foto, Broner kembali berulah. Petinju asal Amerika Serikat itu melempar guyonan provokatif terhadap pendukung Pacquiao yang berteriak-teriak ke arah mereka. Candaan yang dilemparkan Broner ke pendukung Pacquiao dinilai sangat rasis oleh banyak orang.
"Saya punya kucing untuk makan malam kalian," ujar Broner ke arah pendukung Pacquiao. "Di belakang, saya juga punya tumis anjing herder," katanya seperti dilansir Boxingscence. Seperti kita ketahui, orang Asia dikenal suka mengonsumsi daging anjing dan kucing.
Pacquiao berada di sebelahnya. Namun senator Filipina itu tidak merepons guyonan Broner. Saat itu, dia tengah fokus kepada fotografer yang tengah mengabadikan mereka berdua.
Ini bukan kali pertama Broner melontarkan pernyataan konyol di hadapan media. Dalam jumpa pers kedua yang berlangsung di California, 20 November lalu, Broner juga membuat lelucon mengenai Freddie Roach yang mengalami tremor akibat penyakit parkinsonnya.
Duel Manny Pacquiao melawan Broner dijadwalkan berlangsung pada Sabtu 19 Januari 2019. Pertarungan perebutan gelar juara dunia Kelas Menengah WBA ini digelar di MGM Grand, Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Profil Pacquiao
Manny Pacquiao alias Emmanuel Dapidran Pacquiao, seorang juara dunia tinju asal Filipina ini lahir di Kibawei, Filipina, 17 Desember 1978.
Pacquiao adalah petinju dari benua Asia pertama yang berhasil meraih gelar juara tinju profesional di enam kelas berbeda, atau petinju kedua di dunia setelah Oscar de la Hoya.
Pacquiao juga merupakan petinju pertama dalam sejarah yang memenangkan gelar besar dunia dalam empat dari delapan kelas tinju, yang dikenal sebagai "kelas glamour", yakni kelas terbang, kelas bulu, kelas ringan, dan kelas welter.
Pada tahun 2016, Pacquiao berada di peringkat kedua dalam daftar petenis unggulan ESPN, pound for pound, dalam 25 tahun terakhir.
Hal yang menarik adalah walaupun ia bertinju dengan gaya kidal serta memiliki pukulan kiri mematikan, tetapi dalam kesehariannya Pacquiao sebenarnya bukan orang kidal. Manny Pacquiao adalah seorang right-handed dalam kesehariannya.
Beberapa gelar yang diraih oleh Pac-Man julukan dari Pacquiao adalah WBC The Ring kelas Welter junior, IBO kelas welter ringan yang melawan Ricky Hatton. Dan WBO kelas Welter pada 2009 lalu melawan Miguel Angel Cotto.
Advertisement
Profil Broner
Adrien Jerome Broner atau yang biasa dikenal dengan Broner adalah petinju profesional Amerika Serikat. Petinju berusia 29 tahun ini telah memenangkan beberapa kejuaraan dunia dalam empat kelas berat, termasuk gelar ringan WBO junior 2011-2012, gelar ringan WBC 2012-2013, gelar kelas welter WBA pada 2013, dan gelar kelas welter ringan WBA dari 2015 hingga 2016.
Pada Juli 2018, Broner diperingkatkan sebagai kelas welter ringan terbaik keempat di dunia oleh Transnational Boxing Rankings Board, dan kelas welter aktif kedelapan terbaik oleh BoxRec. Pada bulan Desember 2012, majalah The Ring menempatkannya sebagai petinju aktif terbaik kelima di dunia, pound for pound.
Broner pada Oktober 2016 pernah memosting gambar dan keterangan yang mengejutkan di halaman Instagram-nya yang mengisyaratkan bunuh diri. Pada 17 Oktober 2016, ia didakwa dengan kasus pelanggaran ringan karena diduga mencekik seorang pelayan di Drai's, sebuah klub malam.
Broner Sesumbar
Broner mengaku sudah siap berhadapan dengan Pacquiao. Petinju asal Amerika Serikat itu juga tidak terlalu terbeban menghadapi mantan juara dunia 8 kelas berbeda.
"Saya sangat fokus sehingga tidak merasakan sensasi apapun yang mengelilingi pertandingan ini. Ini hanyalah awal dari babak baru bagi saya. Saya masih terus menulis kisahku dan itu bakal berakhir dengan akhir bahagia," kata Broner kepada wartawan.
Petinju berusia 29 tahun tersebut tampil 37 kali dengan 33 kemenangan (24KO), 3 kali kalah, dan sekali imbang. Beberapa kali Broner berhasil merebut sabuk juara dunia, namun prestasinya tentu masih jauh ketimbang Pacquiao yang pernah menjadi juara dunia di delapan kelas berbeda.
Meski demikian, Broner tetap percaya diri. Broner bahkan optimis mampu memukul jatuh Pacquiao pada pertandingan nanti. "Dalam pertarungan seperti ini, terbukti Anda tidak perlu melepaskan banyak pukulan untuk mengalahkan Manny Pacquiao," kata Broner.
"Saya mungkin hanya perlu melepaskan satu pukulan dan (kata makian) itu bakal tertidur. Dia sudah pernah tertidur sebelumnya," beber petinju bergaya Ortodoks tersebut.
Broner (29) memang bukan petinju yang mudah dijatuhkan. Dari tiga kekalahan yang dialami sepanjang karier profesionalnya, Broner (33-3-1), belum sekalipun kalah sebelum ronde 12 berakhir.
Broner sendiri punya rekor bertarung 33 kali menang, tiga kali kalah, dan sekali draw. "Dia (Pacquiao) kalah KO tiga kali, saya punya kekuatan melakukan itu," ucap Broner sesumbar.
Sayangnya, Broner kerap melakukan pernyataan konyol di hadapan media, tidak hanya pada Pacquiao. Dalam jumpa pers kedua yang berlangsung di California, 20 November lalu, Broner juga membuat lelucon mengenai Freddie Roach yang mengalami tremor akibat penyakit parkinsonnya.
Advertisement
Pacquiao Tidak Masalah dengan Broner
Pacquiao memiliki rekor bertarung 60 kali menang, tujuh kali kalah, dan dua kali draw. Terakhir, Manny Pacquiao menang KO atas Lucas Matthysse di ronde ketujuh, yang sekaligus membuat dia merebut sabuk juara kelas menengah.
Sejak 2008, Pacquiao (60-7-2 39KO) memang tidak pernah lagi merasakan kemenangan KO. Pukulan-pukulannya seakan tidak mematikan sampai dia bertemu Matthysse di Kuala Lumpur, Malaysia, Juli, tahun lalu. Dalam duel ini, Pacquiao berhasil menang TKO.
Petinju asal Filipina yang sudah berusia 40 tahun itu kini sudah siap meladeni Adrien Broner di Las Vegas, 19 Januari 2019. Dalam duel ini, Pacquiao tidak hanya bertekad mempertahankan gelar juara dunia kelas welter versi WBO. Pacman juga berniat menghentikan Broner sebelum ronde ke-12 berakhir.
"Saya tidak ingin membuat prediksi, tapi tujuanku adalah memukul jatuh Broner," kata Pacquiao seperti dilansir Sbnation. "Saya ingin memukul KO Broner. Saya harus memaksimalkan peluang itu. Saya sempat lupa rasanya menang KO sampai saya menghentikan Lucas Matthysse musim panas lalu," kata senator Filipina tersebut.
Namun bukan hal yang mudah bagi Pacquiao mewujudkan ambisi tersebut. Sebab meski berharap menang KO, Pacquiao bukan berarti punya masalah personal dengan Broner. Sebaliknya, Pacquiao mengaku petinju 29 tahun itu merupakan sosok yang menyenangkan.
"Ini benar-benar bisnis. Dia menyenangkan dan membuat saya tertawa. Dia tahu cara menjual dirinya dan pertarungan ini," kata Pacquiao.
Reporter: Tyas Titi Kinapti