Bola.com, Jakarta - Sony Dwi Kuncoro membuat kejutan pada Indonesia Masters 2019. Atlet nonpelatnas PBSI itu memenangi dua laga pada babak kualifikasi yang mengantarnya tampil di babak pertama.
Advertisement
Baca Juga
Pada pertandingan di Istora Senayan, Selasa (22/1/2019), Sony lebih dulu mengalahkan Vicky Angga Saputra secara straight game dengan skor 21-9, 21-7. Kemenangan itu membawanya bertanding pada kualifikasi kedua yakni melawan sesama wakil Indonesia, Chico Aura Dwi Wardoyo.
Pada laga kedua, Sony mendapatkan perlawanan sengit. Namun, pemain berusia 34 tahun itu berhasil menyudahi perlawanan sengit Chico dengan skor 10-21, 21-6, 21-14.
Kemenangan itu membuat Sony bangga. Apalagi sebagai atlet non pelatnas, dirinya harus melakukan segala persiapan secara mandiri.
Beruntung bagi Sony memiliki seorang istri seperti Gading Safitri. Selama ini, Sony mendapatkan dukungan dan motivasi dari sang istri.
"Saya memang ada klub, akan tetapi tidak ada pembinaan. Jadi, selama ini saya ditemani istri dengan biaya sendiri," kata Sony kepada wartawan di Jakarta, Selasa (22/1/2019).
"Jadi, dia selain mendampingi saya juga termasuk semuanya. Dia mengerti teknik bulutangkis, bisa juga memijat, dan lainnya," ujar Sony Dwi Kuncoro.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Dipertemukan di Bulutangkis
Sony Dwi Kuncoro dan sang istri dipertemukan di bukutangkis. Memiliki latar belakang yang sama membuat keduanya akhirnya berani mengucap janji sumpah setia sebagai suami istri pada 24 Juli 2009.
Ujian perdana rumah tangga mereka muncul pada 2014. Ketika itu, Sony tidak terpilih masuk skuat Piala Thomas dan terdegradasi dari pelatnas PBSI. Sony pulang kampung ke Surabaya dalam keadaan depresi.
Namun, kehadiran sang istri berhasil menguatkan Sony. Sony akhirnya memilih berkarier mandiri sampai saat ini dengan dukungan sang istri yang memiliki peran multifungsi.
"Sempat mencari pelatih, akan tetapi kurang cocok dengan saya. Lalu, akhirnya istri mencoba bantu saya karena ketika itu dia juga sering ikut latihan di Pelatnas," ucap Sony.
"Istri saya dahulu juga seorang atlet bulutangkis. Namun, kariernya tak terlalu bagus. Jadi, dia memang punya dasar, hanya tidak masuk pelatnas," ujar Sony.
Meski tak masuk pelatnas, Sony berhasil membuktikan kualitasnya. Pada 2016, dia berhasil menyabet gelar juara Singapura Terbuka Super Series.
Indonesia Masters 2019 menjadi ajang pembuktian Sony masih layak diperhitungkan dalam kancah bulutangkis Indonesia. Pada pertandingan selanjutnya, Sony Dwi Kuncoro kembali akan berhadapan dengan sesama wakil Indonesia yakni Shesar Hiren Rhustavito. Keduanya akan bersaing meraih satu tiket ke babak kedua Indonesia Masters 2019.
Advertisement