Bola.com, Jakarta - Tunggal putri Spanyol, Carolina Marin, melepas kans meraih gelar juara Indonesia Masters 2019 setelah mengalami cedera di gim pertama final di Istora Senayan, Minggu (27/1/2019). Manajer Carolina Marin, Ignacio Paramio, mengatakan belum mengetahui pasti cedera yang dialami tunggal putri nomor lima dunia itu.
Marin mengawali pertandingan dengan sangat baik. Namun, dalam keunggulan 9-3 Carolina Marin melakukan pukulan dengan lompatan tinggi yang kemudian mendarat dengan kaki kanannya mengalami tekanan besar. Pebulutangkis Spanyol itu langsung berteriak kesakitan dan terjatuh ketika lawannya, Saina Nehwal, mengembalikan pukulan dengan mudah.
Advertisement
Baca Juga
Namun, pebulutangkis berusia 25 tahun itu tak ingin menyerah. Ia berusaha bangkit meski rasa sakit terlihat jelas dari raut wajahnya. Sayangnya, upaya tersebut harus terhenti saat dirinya unggul 10-4. Carolina Marin menangis karena tidak bisa melanjutkan permainan. Dia terpaksa merelakan gelar juara Indonesia Masters 2019 menjadi milik Saina Nehwal.
Ketika dikonfirmasi mengenai cedera tersebut, manajer Carolina Marin, Ignacio Paramio, mengaku belum bisa banyak bicara terkait cedera yang dialami oleh atletnya itu. Ignacio Carolina harus menjalani pemeriksaan di rumah sakit dan segera kembali ke Spanyol.
"Kami belum mengetahui apa yang terjadi dan harus melakukan pemeriksaan soal apa yang menimpanya hari ini. Ia sedang ke rumah sakit saat ini karena kami harus bergerak cepat mengingat kami harus kembali ke Spanyol besok (Senin)," ujar Ignacio Paramio.
"Fisioterapis mengatakan cederanya tidak terlalu buruk. Jadi dia bisa bermain di kejuaraan selanjutnya. Fisioterapis kami optimistis kondisinya bisa lebih baik besok. Namun, kami belum bisa memastikan apa pun," lanjutnya.
Saina Nehwal, yang menjadi lawan Carolina Marin di final Indonesia Masters 2019 prihatin dengan kondisi yang menimpa lawannya itu. Pebulutangkis putri India itu mengaku tidak sepenuhnya merasa senang dengan gelar juara yang diraihnya di Jakarta itu.