Jakarta - Komite Paralimpik Internasional (IPC) membuka aplikasi bagi penyelenggara Kejuaraan Dunia Para Renang. Batas terakhir permohonan diterima hingga 11 Februari mendatang.
IPC sebelumnya mencoret Malaysia sebagai tuan rumah Kejuaraan Dunia Para Renang yang menurut rencana digelar di Kuching pada 29 Juli hingga 4 Agustus. Diikuti 600 atlet dari 60 negara, ajang ini merupakan kualifikasi menuju Paralimpiade 2020 di Tokyo.
Advertisement
Penyebabnya adalah larangan Malaysia terhadap kehadiran atlet Israel. Malaysia mengeluarkan kebijakan ini sebagai solidaritas terhadap Palestina yang mendapat perlakuan buruk dari Israel.
Kementerian Luar Negeri Israel mengutuk keputusan tersebut dan menganggap Malaysia sebagai anti-Semit.
"Jika tuan rumah menolak atlet dari negara tertentu karena alasan politik, maka kami tidak punya pilihan lain kecuali mencari penyelenggara baru Kejuaraan Dunia Para Renang," kata Presiden IPC Andrew Parsons, dalam keterangan resminya.
"Seluruh kejuaraan dunia harus terbuka terhadap semua atlet dan negara untuk bertanding dengan tenang dan bebas dari diskriminasi."
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Perubahan Sikap
IPC menyatakan sebelumnya telah mendapatkan kepastian dari Dewan Paralimpik Malaysia pada 2017 yang menjamin seluruh atlet bisa bertanding.
"Setelah itu, terjadi perubahan kepemimpinan politik dan pemerintah Malaysia yang baru ternyata mempunyai kebijakan lain. Politik dan olahraga tidak bisa dicampur aduk dan kami kecewa atlet Israel tidak boleh bertanding di Malaysia," kata Parsons.
Mahathir Mohamad, saat diwawancarai program HARDtalk BBC pada Oktober 2018, terpilih sebagai Perdana Menteri Malaysia Mei lalu dan mendapat kecaman dari dunia Barat karena sikap anti-Semit.
Namun, Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia Syed Saddiq membela kebijakan pemerintahannya. "Malaysia akan kehilangan kesadaran moral dan arah jika pertandingan internasional dianggap lebih penting daripada menjaga kepentingan warga dan saudara dari Palestina yang secara terus-menerus diperlakukan tidak manusiawi," ungkap Syed Saddiq.
Malaysia memiliki mayoritas penduduk muslim. Negeri Jiran tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.
Advertisement