Bola.com, Singapura - Catatan tujuh kemenangan beruntun CLS Knights Indonesia di pentas ASEAN Basketball League 2018-2019 terhenti di markas Singapore Slingers. Pelatih Brian Rowsom menyebut kekalahan timnya terjadi karena 2 faktor.
Advertisement
Baca Juga
Pada laga ini, tim asal kota Surabaya tersebut tak bisa didampingi pelatih Brian Rowson yang terkena sanksi dari Liga. Sebagai gantinya CLS Knights dipimpin asisten pelatih Koko Heru Setyo Nugroho.
Bertandang ke OCBC Arena, CLS Knights mampu mengimbangi permainan Singapore Slingers. Namun, mereka harus mengakui kekalahan 20-22 pada kuarter pertama.
Memasuki kuarter kedua, Singapore Slingers semakin tak terbendung. Memanfaatkan kegemilangan Xavier Alexander, tim tuan rumah menutup kuarter kedua dengan keunggulan 55-32.
Setelah turun minum, CLS Knights semakin tak berdaya. Slingers berhasil memperlebar margin keunggulan menjadi 24 poin. Tim tuan rumah kemudian menutup pertandingan dengan kemenangan 95-76.
Pelatih Brian Rowsom menyebut timnya memiliki pertahanan yang buruk ketika menghadapi Slingers. Selain itu, timnya gagal mengantisipasi serangan balik cepat Slingers.
"Bad defense. Dalam pengamatan saya hari ini, Slingers terlalu leluasa untuk bisa mencetak angka lewat serangan cepat dari dan dalam area pertahanan kami," kata Brian Rowsom yang memonitor timnya dari luar bangku cadangan, dalam rilis yang diterima Bola.com, Minggu (3/2/2019).
"Saat menyerang, kami juga banyak membuat kesalahan. Hari ini, CLS Knights tidak menunjukkan karakter bermain secara tim. Saya akan melakukan evaluasi segera sebelum melawan Mono Vampire," tegas pelatih asal Amerika Serikat itu.
Kekalahan ini membuat CLS Knights Indonesia tertahan di peringkat kelima klasemen sementara ABL 2018-2019. Pada laga selanjutnya, CLS Knights akan bertandang ke Mono 29 Arena untuk menghadapi wakil Thailand, Mono Vampire, Sabtu (9/2/2019).