Bola.com, Malang - Surabaya Bhayangkara Samator akhirnya lolos dari lubang jarum. Juara bertahan Proliga 2018 ini akan menantang Jakarta BNI 46 pada laga puncak Grand Final di Yogyakarta.
Surabaya Bhayangkara Samator memastikan tiket terakhir setelah menumbangkan rival terberat, Palembang Bank SumselBabel 3-0 (25-21, 25-20, 25-23), pada laga Seri II Final Four Proliga 2019 di GOR Ken Aro, Malang, Minggu (17/2/2019).
Baca Juga
Advertisement
Duel kedua tim ini sangat bergengsi dan penuh emosi. Pasalnya, Bank SumselBabel jadi pesaing utama bagi Samator. Pada klasemen akhir seri II di Malang, selisih kedua tim hanya terpaut dua angka. Samator dengan sembilan poin, Bank SumselBabel tujuh.
Kedua tim berambisi saling membunuh. Pertandingan ini tak hanya adu teknik, tetapi juga mental dan ketenangan bermain. Hal itu ditunjukkan sang juara bertahan, Samator.
"Saya bersyukur Samator berhasil lolos ke Grand Final. Sejak seri pertama Final Four di Kediri, permainan kami sempat tak stabil. Tapi, hari ini kami bisa mengambil poin penuh untuk melangkah ke Grand Final. Di Yogya nanti menjadi final ke lima bagi Samator," ujar pelatih Bhayangkra Samator, Ibarsjah Djanu Tjahyono.
Pemain bintang Samator, Rival Nurmulki, mengatakan rekan satu timnya akan lebih siap untuk melaju ke Yogya.
"Tak ada yang kami lakukan secara khusus untuk main di Yogya nanti. Kami hanya menjaga agar kondisi fisik bugar saat di Grand Final. Kuncinya, tim harus kompak. Jika kompak, kami bisa mengalahkan siapa saja. Mental tidak ada masalah. Kami punya mental sebagai juara bertahan," ungkap Rivan.
Di sisi lain, Pelatih Palembang Bank SumselBabel, Pascal Wilmar, mengatakan kurang puas dengan kepemimpinan wasit. Beberapa kali bola yang dianggapnya keluar, dinyatakan masuk.
"Terus terang saja pimpinan wasit agak kurang fair. Boleh bantu tuan rumah, tapi ini terlalu mencolok. Pemain sudah main bagus. Tapi, kami tak hanya melawan Samator, tapi juga wasit. Jelas bola keluar, tapi diputuskan masuk. Mereka, wasit, yang berkuasa. Secara psikis ini memengaruhi permainan pemain," tutur Pascal Wilmar.
Kendati begitu Pascal Wilmar secara sportif mengakui kemenangan Surabaya Bhayangkara Samator. "Samator masuk Grand Final. Saya ucapkan selamat. Kami punya peluang untuk merebut tempat ketiga atau keempat," ucap Pascal.