Bola.com, Malang - Jakarta BNI 46 tetap dinobatkan sebagai juara Final Four dan berhak atas hadiah uang sebesar Rp40 juta, meski menelan kekalahan di Seri II Final Four Proliga 2019 di GOR Ken Arok, Malang, Minggu (17/2/2019).
Jakarta BNI 46 yang sudah memastikan lolos ke grand final dan menjuarai babak penentuan ini, hanya menurunkan pemain cadangan untuk melawan Jakarta Pertamina Energi.
Advertisement
Buat kubu Pertamina, ini bak hadiah hiburan mengingat mereka menelan empat kali kekalahan serta kemenangan ini diperoleh dari pimpinan klasemen sementara.
"Seharusnya seperti itulah pemain bermain. Pertamina sebenarnya seperti itu, bermain tanpa beban. Kami tidak tahu, apakah BNI sengaja melepas pertandingan, makanya menurunkan pemain cadangan. Tapi, kami tidak lihat itu. Yang penting pemain main bagus," ujar Dedi Kurniawan, Manager Pertamina Energi.
Sementara Pelatih Jakarta BNI 46, Samsul Jais, mengatakan lawan bermain hebat. Dari kekalahan ini Samsul Jais menemukan sesuatu yang baru.
"Apa pun hasilnya, Pertamina memang hebat. Buktinya mereka menang. Jadi kami fokus. Seperti tahun lalu ketika BNI 46 di Solo, kami sudah pasti ke Yogya juga. Itu bagian taktik. Dan itu sah-sah saja, karena kami lebih fokus ke Grand Final," kata Samsul.
Perihal Grand Final melawan Samator, Samsul Jais tidak masalah siapa pun lawannya. Musim ini, BNI 46 memiliki catatan tiga kali akan bertemu dengan Samator. "Kami tidak pernah memilih siapa lawan kami," ungkapnya.
Pemain Jakarta BNI 46, Dio Zulfikar, mengatakan harus memperbaiki kesalahan dalam permainan.
"Banyak yang harus kami perbaiki ketika melawan Samator lalu. Tak ada jaminan kami selalu bisa tampil bagus pada setiap pertandingan. Kami harus terapkan strategi lain dan membaca permainan Samator lagi," tutur tosser Jakarta BNI 46 itu.