Bola.com, Yogyakarta - Surabaya Bhayangkara Samator kembali merajai Proliga 2019 setelah keluar sebagai juara di sektor putra, dengan mengalahkan Jakarta BNI 46.
Surabaya Bhayangkara Samator dengan perkasa menang 3-1 (23-25, 25-20, 26-24, 25-17) atas lawannya dalam grand final di GOR Amongrogo, Yogyakarta, Minggu (24/2/2019) petang.
Baca Juga
Arkhan Kaka dan 4 Anak Buah Indra Sjafri Dipromosikan Shin Tae-yong ke Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2024, Ini Nama-namanya
Termasuk Pemain Berlabel Kiper Timnas Indonesia, Ini Daftar Lengkap Penerima Kartu Merah di BRI Liga 1 2024 / 2025
Shin Tae-yong Fix Panggil Ronaldo Junior dan 6 Pemain Abroad ke Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2024, Siapa Lainnya?
Advertisement
Laga ketat langsung terjadi pada set pertma. BNI mampu menguasai set ini untuk kemenangan 23-25. Set kedua, ekspatriat BNI Osmal Camejo yang tampil gemilang di set awal ternyata tak mampu menunjukkan peforma terbaiknya lagi.
Hal ini dimanfaatkan betul Samator untuk mendulang poin. Tim asal Kota Pahlawan ini pun berbalik unggul poin demi poin hingga dua jumping servis Rivan Nurmulki mengakhiri perlawanan BNI untuk membuat keunggulan Samator menjadi 25-20. Skor sama kuat 1-1.
Setelah itu meski laga berjalan ketat dan skor sama beberapa kali terjadi, mental juara Samator tak bisa dibohongi. Dua set berikutnya pun tetap tidak berpindah untuk dikuasai tim ini dengan kemenangan 26-24 dan 25-17 dan menyudahi pertandingan dengan skor 3-1.
Gelar juara bagi Surabaya Bhayangkara Samator kali ini sekaligus menjadi yang ketujuh sepanjang sejarah Proliga. Trofi sebelumnya diraih pada musim 2004, 2007, 2009, 2014, 2016, 2018.
Gelar juara Surabaya Bhayangkara Samator semakin melengkapi kejayaan klub bola voli di bawah naungan Mabes Polri. Sebelumnya, Jakarta Popsivo Polwan juara di sektor putri.
"Sangat bersyukur sekali bisa mempertahankan gelar. Set pertama kami tegang, biasa terbawa suasana final," terang arsitek Surabaya Samator Ibarsjah Djanu Tjahjono.
Ibarsjah pun menyebut kemenangan timnya tak terlepas dari hasil catatan statistik yang dipakai tim pelatih.
"Tim kami pakai aplikasi yang memuat statistik pertandingan, yang tidak dipakai tim lain. Kami analisa pola permainan dan dijawab dengan tiga set berikutnya itu," imbuhnya.