Bola.com, Surabaya - Keberhasilan Surabaya Bhayangkara Samator menjuarai Proliga 2019 sekali lagi membuktikan ketangguhan klub voli putra itu di pentas nasional. Mereka telah mengoleksi tujuh gelar Proliga dan menjadi yang terbanyak di antara kontestan lain.
Tosser Samator, Yosvani Gonzales Nicolas, menilai Indonesia sebenarnya memiliki pevoli berkualitas. Itu sudah dibuktikan dengan enam pemain timnas voli putra yang berada satu tim dengannya.
Baca Juga
Arkhan Kaka dan 4 Anak Buah Indra Sjafri Dipromosikan Shin Tae-yong ke Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2024, Ini Nama-namanya
Termasuk Pemain Berlabel Kiper Timnas Indonesia, Ini Daftar Lengkap Penerima Kartu Merah di BRI Liga 1 2024 / 2025
Shin Tae-yong Fix Panggil Ronaldo Junior dan 6 Pemain Abroad ke Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2024, Siapa Lainnya?
Advertisement
Namun, Nicolas memiliki penilaian lain soal perkembangan voli di Indonesia. Hanya bermain di dalam negeri saja tak cukup. Pemain asal Kuba itu menyarankan pevoli Indonesia untuk berani berkarier di luar negeri.
“Kalau Anda berkarier di luar negeri, Anda akan menjadi pemain asing dan di sana termotivasi membawa nama negara semakin baik. Pemain voli harus menambah pengalamannya dan tidak puas dengan apa yang diraihnya,” kata Nicolas kepada Bola.com.
Seperti diketahui, selama bertahun-tahun Samator menjadi klub voli putra yang paling banyak menyumbang pemain ke timnas. Enam pemain yang mereka miliki saat ini adalah Rendy Tamamilang, Rivan Nurmulki, Nizar Julfikar, Machfud Nurcahyadi, Yudha Mardiansyah Putra, dan Galih Bayu Saputra.
Mayoritas pemain Samator saat ini pun telah bergabung sejak menjuarai Proliga edisi 2016 dan 2018. Kebanyakan pemain lokal klub asal Surabaya itu tidak memutuskan hengkang karena telah menjadi didikan klub sejak remaja.
“Pengalaman bermain di luar negeri itu penting. Pemain akan merasakan atmosfer baru dan bisa membagikannya kepada pemain lokal lain. Saya harap ada usaha di Indonesia untuk membawa pemain bisa berkarier di negara Asia lain misalnya,” imbuh Nicolas yang telah bergabung Samator sejak musim lalu itu.
Selama ini, pevoli Indonesia memang jarang ditemui berkarier di luar negeri. Sebaliknya, Proliga justru menjadi magnet bagi pevoli Thailand, Malaysia, dan negara Asia lainnya sebagai jujugan untuk berkompetisi.