Bola.com, Jakarta - Indonesia punya pekerjaan besar (PR) besar di kancah All England 2019, terutama sektor tunggal putra dan tunggal putri. Kedua sektor tersebut sudah cukup lama tak menyumbangkan gelar di turnamen bulutangkis tertua di dunia tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Tunggal putra Indonesia sudah paceklik gelar hampir 25 tahun. Padahal tunggal putra Indonesia pernah merajai sektor ini di ajang All England.
Pemain tunggal putra Indonesia yang terakhir berhasil naik podium tertinggi All England adalah Hariyanto Arbi. Dia menjuarai All England pada 1994. Setelah itu tak ada lagi tunggal putra Indonesia yang bisa berbicara banyak di sektor ini.
Padahal, Indonesia pernah mencapai puncak keemasan sektor tunggal putra di All England di era Rudy Hartono. Dia mencetak rekor dengan mengantongi delapan gelar di All England sektor tunggal putra, tujuh di antaranya secara beruntun.
Gelar-gelar bergengsi tersebut diraihnya pada era 1968-1974, kemudian satu titel lagi pada 1976.
Harapan Indonesia untuk menyudahi penantian panjang itu tersampir di pundak tiga pemain, yaitu Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting, dan Tommy Sugiarto.
Namun, performa ketiga pemain tersebut belum konsisten. Jonatan Christie kali terakhir naik podium tertinggi saat meraih medali emas Asian Games 2019. Pada tahun ini, Jonatan kandas di babak kedua Malaysia Masters dan mencapai semifinal di Indonesia Masters 2019.
Prestasi Anthony juga belum stabil setelah menjadi kampiun China Terbuka 2019 Super 1000. Tahun ini, dia hanya mencapai perempat final di Malaysia Masters dan Indonesia Masters. Pencapaian Tommy juga masih tak konsisten seperti dua rekannya tersebut.
Alhasil, kans tunggal putra Indonesia menyudahi paceklik gelar di All England diprediksi di cukup berat. Apalagi rival di sektor ini juga berat, seperti Kento Momota, Shi Yuqi, hingga Viktor Axelsen.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tunggu Penerus Susy Susanti
Paceklik gelar tunggal putri di All England juga sudah berlangsung lama, sama persis dengan tunggal putra. Pemain putri terakhir yang menjuarai All England adalah Susy Susanti, yang kini menjabat sebagai Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI.
Susy yang dijuluki Ratu Bulutangkis Indonesia tersebut kali terakhir juara All England pada 1994. Bahkan, dia merupakan satu-satunya tunggal putri Indonesia yang pernah mencicipi gelar juara All England.
Istri Alan Budikusuma tersebut merengkuh titel All England sebanyak empat kali, yaitu pada 1990, 1991, 1993, dan 1994.
Namun, harapan tunggal putri menyudahi paceklik gelar juga sangat berat. Indonesia hanya punya dua wakil di All England, yaitu Fitriani dan Gregoria Mariska Tunjung.
Kedua pemain belum menunjukkan modal berarti untuk mengikuti jejak Susy memenangi turnamen bergengsi tersebut.
Turnamen All England akan mulai mempertandingkan babak pertama pada Rabu (6/3/2019). Adapun final digelar pada Minggu (10/3/2019).
Advertisement
Jadwal Tunggal Putra dan Putri di Babak Pertama
Tunggal Putra
Jonatan Christie Vs Lee Dong-keun (Korsel)
Tommy Sugiarto Vs Rajiv Ouseph (India)
Anthony Sinisuka Ginting Vs Ng Ka Long Angus (Hong kong)
Tunggal Putri
Fitriani Vs He Bingjiao (China)
Gregoria Mariska Tunjung Vs Nozomi Okuhara (Jepang)