Bola.com, Birmingham - Ganda putra senior Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, kembali mencicipi gelar bergengsi All England 2019, Minggu (10/3/2019). Ini menjadi gelar kedua mereka di turnamen bulutangkis tertua di dunia tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Ahsan/Hendra kali pertama meraih titel All England pada 2014. Meski usia mereka tak lagi muda, Ahsan/Hendra mampu mengulangi prestasi manis tersebut. Saat ini, Hendra berusia 34 tahun, sedangkan Ahsan berumur 31 tahun.
Gelar juara masuk genggaman Ahsan/Hendra setelah mengalahkan ganda Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, pada final di Birmingham Arena. Sempat kalah pada gim pertama, Ahsan/Hendra bangkit sehingga menyudahi pertandingan dengan skor 11-21, 21-14, 21-12.
Hendra mengakui memenangi gelar All England pada usia yang tak lagi muda terasa spesial.
"All England adalah turnamen yang bergengsi. Kami senang bisa juara lagi di sini. Motivasinya hrus tinggi, ini partai final dan All England. Kami tak mau kalah begitu saja," kata Hendra, melalui rilis dari PBSI.
"Bedanya gelar 2014 dan saat ini adalah umur. Pasti ada rasa spesial. Ini turnamen paling tua, bergengsi, senang bisa juara di sini lagi," kata Hendra tentang kemenangan mereka di All England 2019.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pemain Muda Kuat-kuat
Ahsan mengatakan tak mudah meraih gelar juara di turnamen bergengsi seperti All England. Apalagi saat ini para pemain muda sangat kuat-kuat.
"Bedanya gelar pada 2014 dan sekarang, terletak pada umur. Dulu muda, sekarang sudah...belum terlalu tua," kata Ahsan sembari tertawa lepas.
"Sekarang pemain muda banyak yang kuat-kuat. kami hanya bisa fokus, bisa gunakan pengalaman, itu berguna (pada turnamen seperti All England)," imbuh dia.
Advertisement