Bola.com, Birmingham - Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Susy Susanti, tak kuasa menahan air matanya saat melihat ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, memenangi All England 2019, Minggu (10/3/2019).
Advertisement
Baca Juga
Ahsan/Hendra meraih gelar juara dengan mengalahkan ganda Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, dengan skor 11-21, 21-14, 21-12. Gelar tersebut terasa sangat istimewa karena Hendra dalam kondisi yang tidak fit setelah di semfinal mengalami cedera betis kanan.
"Seperti yang saya bilang sebelumnya, tidak ada yang mustahil, sebelum pertandingan berakhir, semua memungkinkan saja. Kita lihat perjuangan dari Hendra/Ahsan luar biasa," kata Susy Susanti, melalui rilis dari PBSI, Senin (11/3/2019).
Kami semua terharu, saya sampai menangis. Dengan kondisi Hendra cedera, peluangnya kecil. Ini jadi panutan buat adik-adik, kesempatan sekecil apa pun kalau berusaha, pasti ada jalan," imbuh Susy.
Peraih medali emas Olimpiade 1992 tersebut meyakini Ahsan/Hendra telah berjuang sangat keras demi mengharumkan nama Indonesia.
"Saya percaya dan untuk Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, mereka betul-betul berjuang. Bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk Indonesia, itu yang kita patut bangga," kata Susy Susanti.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Jadi Panutan
Susy mengatakan kunci kemenangan Ahsan/Hendra terletak pada pengalaman dan ketenangan mereka.
"Di gim pertama mereka tertekan. Kemudian pada gim kedua mulai dapat dan mulai naik lagi, mereka kayaknya lebih percaya diri. Pasangan Malaysia mungkin terlalu percaya diri karena sudah memenangkan gim pertama, sudah di atas angin. Tapi dengan pengalaman dan ketenangannya Ahsan/Hendra, itu yang membuat mereka menang," urai Susy.
"Waktu gim kedua menang, di gim ketiga awal mereka menekan lawan, saya sudah ada keyakinan. Tapi saya berharap Hendra/Ahsan tidak kendor, satu poin demi satu poin, cukup menegangkan," imbuh dia.
Susy mengatakan karakter Ahsan/Hendra layak dijadikan panutan bagi para pemain muda.
"Banyak hal yang membuat mereka patut dijadikan panutan. Saya katakan kepada adik-adik mereka semua, itu panutan, dari disiplinnya, attitude-nya, sikapnya, pada saat di lapangan, di latihan, benar-benar mencerminkan seorang juara," imbuh Susy.
Sebelum pertandingan, Susy mengaku mengirim pesan kepada Ahsan/Hendra. "Pesan khusus tidak ada, saya kirim Whatsapp saja. Lalu saya bilang good luck untuk pertandingan final. Hendra bilang, 'doain ya Cik,". Saya jawab, 'pasti'. Cuma itu saja, karena mereka yang lebih tahu mempersiapkan pertandingan. Kami kasih dukungan saja," urai Susy.
Advertisement