Bola.com, New Delhi - Ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, menyandang status juara bertahan di India Terbuka 2019. Tetapi, pada turnamen ini ganda putri terbaik Indonesia tersebut diminta fokus mengembalikan kepercayaan diri efek dari hasil beberapa turnamen terakhir.
PBSI mengirim tiga wakil ganda putri ke India Terbuka 2019. Pasangan unggulan pertama, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, melewati babak pertama dengan mengalahkan Chang Ching Hui/Yang Ching Tun (Taiwan), dengan skor 21-14, 21-15, Selasa (26/3/2019).
Baca Juga
Advertisement
Pelatih tunggal putri, Eng Hian, mengisyaratkan tak meminta Greysia/Apriyani harus mempertahankan gelar. Ada hal mendesak yang perlu dibenahi, terutama mengembalikan kepercayaan diri Greysia/Apriyani.
Mereka tak mendapat hasil maksimal di beberapa pertandingan belakangan, termasuk pada dua turnamen Eropa di Jerman Terbuka 2019 dan All England 2019.
"Untuk Greysia Polii/Apriyani Rahayu, saya mau lebih fokus supaya mereka dapat menemukan kepercayaan diri dulu dan performa setelah hasil yang kurang bagus di turnamen Eropa," ungkap Eng Hian melalui rilis dari PBSI.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tidak Mengejutkan
Sementara itu, pasangan unggulan ketujuh, Rizki Amelia Pradipta/Ni Ketut Mahadewi Istarani, takluk dari rekan senegara sendiri, Della Destiara Haris/Tania Oktaviani Kusumah, pada babak pertama India Terbuka 2019. Della/Tania yang tak diunggulkan, mengalahkan Rizki/Ketut dalam dua gim langsung, dengan skor 21-16, 21-18.
Rizki sebelumnya berpasangan dengan Della, namun keduanya dipisah. Della dipasangkan dengan Tania yang merupakan pemain lebih muda. Sebagai pemain senior, Della sudah memiliki banyak jam terbang. Tania bisa mengimbangi permainan pasangannya yang lebih berpengalaman tersebut.
"Kalau masalah hasil, dibilang mengejutkan tidak juga. Della pemain senior dan Tania juga bukan pemain yang tanpa kualitas. Kalau standard mainnya masih jauh daripada seniornya. Tidak mungkin saya pasangkan dengan Della," ujar Eng Hian.
"Rizki/Ketut tidak pada permainan terbaik mereka, pola mainnya tidak berkembang selama pertandingan tadi," jelas Eng.
Sementara itu, pasangan Pia Zebadiah Bernadet/Anggia Shitta Awanda, dari klub Jaya Raya yang juga ambil bagian dalam kejuaraan level Super 500 ini, dipaksa mengakui wakil China, Liu Xuanxuan/Xia Yuting, dengan skor 10-21, 19-21.
Advertisement