Bola.com, Yogyakarta - Tim basket putri Merpati Bali menjadi penantang Sahabat Semarang pada partai final kompetisi Srikandi Cup 2019. Merpati Bali berhasil menyingkirkan Tanago Friesan 57-44 pada babak semifinal di GOR Ki Bagoes Hadikoesoemo, Yogyakarta, Jumat (26/4/2019) malam.
Tanago memulai laga dengan baik, yakni saat berhasil unggul 10-2 dengan waktu masih menyisakan enam menit tersisa di kuarter pertama. Tanago yang di arsiteki oleh Abrizalt Hasiholan menutup kuarter pertama dengan keunggulan 14-11.
Baca Juga
Wasit Kontroversial Timnas Indonesia U-23 Vs Guinea di Play-off Olimpiade Jadi Pengadil Terbaik 2024
7 Mantan Pemain Real Madrid yang Berkilau Setelah Pindah: Ada yang Jadi Kapten Tim Raksasa Liga Inggris
Bursa Transfer Pemain Timnas Indonesia di Eropa: Jay Idzes Laris Manis, Kevin Diks Otw Jerman, Ole Romeny Menyeberang ke Inggis
Advertisement
Permainan sengit diperagakan kedua tim di kuarter kedua. Pemain Merpati Bali, Kadek Pratita Citta Dewi dan Regita Pramesti sempat membawa timnya unggul. Namun Tanago kembali bangkit dan masih memimpin kembali meski dengan margin angka satu poin saja (29-28) di kuarter kedua.
Lepas turun minum performa Merpati Bali meningkat. Bahkan mereka berbalik unggul 44-34. Kadek Pratita Citta Dewi lagi-lagi melepaskan tiga angkanya dan memperlebar jarak poin menjadi 50-36 saat memasuki kuarter empat.
Tanago berupaya memperkecil ketertinggalan namun belum cukup. Para pemain Merpati Bali lebih siap dalam laga ini dan pada akhirnya mereka memastikan satu laga terakhirnya lagi di partai puncak, setelah menutup pertandingan dengan skor akhir 57-44.
Pelatih Merpati Bali, Asdianto Pribadi usai laga mengatakan jika timnya sempat keteteran di awal permainan. Beruntung para pemain mampu memahami instruksi di dua kuarter terakhir yang menjadi penentu langkah Merpati Bali. Pihaknya optimistis Merpati Bali mampu mengatasi Sahabat Semarang di partai final.
“Pada awal sempat ada kesalahan di tim kami. Tapi setelah itu game plan berjalan dengan baik. Menghadapi Sahabat Semarang, tentu peluangnya sama, mereka juga bermain dengan baik. Dua pemain mereka yakni Yuni dan Dyah Lestari harus kami waspadai," terangnya.
Sementara pelatih Tanago Friesan, Abrizalt Hasiholan mengaku jika performa anak asuhnya cukup baik di awal. Namun justru para pemainnya tampil terburu-buru ketika sudah unggul.
"Tapi semua itu juga karena pengalaman Merpati Bali lebih baik dari kami. Melawan GMC Cirebon pada perebutan peringkat ketiga, itu juga sangat penting dan kami harus memenangi laga itu," ungkap Abrizalt.