Bola.com, Brussels - Sebanyak 32 atlet Indonesia berpartisipasi pada Kejuaraan Pencak Silat Internasional Belgia di Schoten, Belgia, pada 26 – 28 April 2019. Kontingen Indonesia yang terdiri atas 32 atlet (23 laki-laki dan 9 perempuan) plus 15 ofisial tersebut berasal dari Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) dan Pusat Pendidikan dan Latihan Olah Raga Mahasiswa (PPLM) DKI Jakarta.
Pada kejuaraan tahun ini, atlet-atlet Indonesia akan bersaing dengan 124 wakil internasional lainnya yang berasal dari 11 negara, yaitu Thailand, Malaysia, Filipina, Singapura, Amerika Serikat, Inggris, Belanda, Belgia, Jerman, Austria dan Prancis.
Advertisement
Duta Besar RI untuk Belgia, Luksemburg dan Uni Eropa, Yuri O. Thamrin, membuka secara resmi turnamen tahunan tersebut.
Dalam pidato pembukaan, Yuri menyambut kehadiran para atlet dan ofisial dalam salah satu event penting kejuaraan pencak silat di Eropa tersebut. Duta Besar kemudian menyampaikan apresiasi kepada keluarga besar Pieters dan Perguruan Pencak Silat Harimau Belgia selaku inisiator kejuaraan, serta atas kontribusinya dalam promosikan olah raga asal Asia-Tenggara tersebut di Eropa sejak 1982.
“Pencak Silat merupakan jembatan yang sangat solid untuk memperkuat hubungan persahabatan serta saling pengertian antara masyarakat di Kawasan Asia Tenggara dan Eropa. Untuk itu, KBRI Brussels terus berkomitmen untuk mendukung dan bekerja sama dengan berbagai pihak dalam pemajuan Pencak Silat di Eropa,” kata Yuri melalui rilis dari KBRI Brussels yang diterima Bola.com, Sabtu (27/4/2019).
Di hadapan Presiden Federasi Pencak Silat Eropa, Presiden Federasi Pencak Silat Asia, Walikota Schoten, para kontingen dan tamu undangan lainnya, Yuri menyampaikan optimisme pencak silat dapat menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan di Olimpiade.
Saat ini Pencak Silat telah didukung 49 negara dari total keperluan 70-75 dukungan. Diperlukan kelanjutan upaya kolektif yang kuat dari para pemangku kepentingan pencak silat agar aspirasi untuk masuk dalam Olimpiade dapat diwujudkan.
Kejuaraan pencak silat internasional tahunan di Schoten ini telah menjadi training ground bagi atlet-atlet pencak silat dari Eropa dan Asia untuk memasuki kompetisi lebih besar. Atlet Indonesia yang ambil bagian pada kompetisi ini juga ditargetkan mengetahui kekuatan atlet-atlet negara lain, agar dapat mempersiapkan diri menghadapi SEA Games di Filipina pada 30 November – 11 Desember 2019.