Bola.com, Adelaide - Astra Honda Racing Team (AHRT) amat serius menatap persaingan musim balap Asia Road Racing Championship 2019. Sebagai tim yang pembalapnya pelanggan podium mereka ingin selalu jadi yang terbaik di seri-seri balap yang diikuti.
Di seri kedua Asia Road Racing Championship 2019 yang digelar di Sirkuit Bend Motosport Park Adelaide, Australia, 27-28 April 2019 AHRT meraih hasil kurang menggembirakan. Mereka hanya menempatkan satu pembalap saja di podium tiga besar.
Advertisement
Salah satu pembalap andalan AHRT, Andi Gilang jadi runner-up balapan kedua kelas SS600 pada Minggu (28/4/2019). Pencapaian ini jadi hiburan mengingat di dua balapan kelas AP250 tak ada satupun pembalap mereka naik podium.
Pada hari yang sama, Lucky Herdiansya pembalap andalan AHRT lain yang menempati posisi runner-up di sesi balapan kedua di Sepang, Malaysia, hanya bertengger di posisi keempat.
Ia kalah cepat dibanding pembalap Jepang, Aiki Iyoshi (Manual Tech KYT Kawasaki Racing), Muklada Sarapuach (A.P. Honda Racing Thailand), dan Tatchakorn Buasri (A.P. Honda Racing Thailand).
Padahal Lucky sempat stabil menempel Iyoshi hingga lap ke-6, sebelumnya di tiga lap tersisa ia tercecer keluar zona tiga besar.
Pembalap Honda lainnya, Irfan Ardiansyah, menempati posisi enam klasemen akhir. Demikian pula Awhin Sanjaya yang menguntit di belakangnya, posisi tujuh.
Pada sesi balapan hari pertama yang digelar pada Sabtu (27/4/2019) semua pembalap AHRT di kelas AP250 dan SS600 gagal angkat trofi. Keberhasilan Muhammad Fadly dari tim Kawasaki menjadi jawara balapan pertama kelas AP250 satu-satunya kebanggaan bagi Indonesia.
Pencapaian ini terasa mengecewakan, mengingat di seri pertama musim 2019 di Sepang, Malaysia, pembalap-pembalap AHRT amat mendominasi. Di seri balap Adelaide 2018 silam, AHRT menyapu podium di kelas AP250.
"Balapan di Adelaide benar-benar jadi hari yang berat bagi kami. Andi Gilang memang sukses jadi runner-up di kelas SS600, tapi namanya balapan sejatinya kami ingin jadi pemenang," tutur Anggono Iriawan, manajer tim AHRT seusai balapan.
Anggono mengakui musim balap 2019 terasa lebih menantang dibanding musim sebelumnya. "Banyak tim dan pembalap baru berkualitas ikut serta di Asia Road Racing Championship 2019. Tak mudah memenangi persaingan tahun ini. Persaingan amat rapat."
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Memadukan Data dengan Insting
Evaluasi besar-besaran dilakukan para mekanik AHRT usai dua balapan di Adelaide. Pedok AHRT terlihat senyap. Begitu balapan pertama, para pembalap langsung menggelar diskusi dengan ofisial. Mereka secara serius membahas kegagalan naik podium. Di balapan kedua pun sama.
"Saya pribadi membidik gelar juara SS600 musim ini. Itu tak mudah. Banyak hal yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan di seri-seri lanjutan setelah Australia," ujar Andi Gilang.
Pernyataan Gilang diamini Irfan Ardiansyah. "Sirkuit The Bend karakternya unik dan menantang. Tak mudah untuk menaklukkannya. Medannya relatif sulit ditambah cuaca dingin disertai angin. Kami harus berbenah ke depannya."
Menurut Anggono Iriawan, evaluasi pasca lomba merupakan agenda rutin Astra Honda Racing Team. Ia mengakui, hasil kurang memuaskan di Australia membuat diskusi antara tim mekanik dengan para pembalap jadi makin serius.
"Tim mekanik berpegang pada data, sementara pembalap menggunakan insting. Keduanya harus dikombinasikan agar hasil balapan bisa bagus. Banyak catatan di seri Adelaide," ucapnya.
Perubahan regulasi Asian Road Racing Championship, di mana tim yang mendominasi sebuah seri diwajibkan mengurangi laju RPM membuat persaingan balapan terasa lebih ketat.
"Di dua seri AHRT Malaysia dan Australia kami belum terkena dampak aturan itu, hanya tak tertutup kemungkinan ke depannya hal itu bisa terjadi. Pengurangan RPM secara otomatis membuat tim mekanik harus putar otak lebih keras."
Untuk bisa jadi yang terbaik di kelas AP250 pada musim 2019 tidaklah mudah. "Kami tidak bisa berpuas diri dengan hasil di Sepang. Perjalanan masih panjang. Lihat saja di Adelaide, kelihatan kalau persaingan amat ketat," ujar Anggono.
Untuk musim balap tahun ini, AHRT punya peluang jadi yang terbaik di kelas SS600. "Gilang punya kemampuan yang mumpuni. Kami berusaha mendukungnya dengan terus melakukan perbaikan kualitas performa motor," papar Anggono.
Seri balap ketiga Asia Road Racing Championship 2019 di Buriram, Thailand, pada 31 Mei-1 Juni jadi ujian sesungguhnya bagi Astra Honda Racing Team. Di dua seri awal balapan terlihat pembalap-pembalap Thailand unjuk gigi. Mereka jelas tak bisa diremehkan saat berlaga di hadapan publik sendiri.
Advertisement