Sukses


4 Petenis yang Patut Disorot pada Prancis Terbuka 2019

Jakarta Prancis Terbuka 2019 mulai bergulir Minggu (26/5/2019) hingga 9 Juni mendatang. Pecinta tenis dunia pun menanti pertarungan atlet terbaik dunia dalam usaha memenangkan gelar.

Sebagai Grand Slam kedua di tiap tahun, Prancis Terbuka menciptakan tantangan tersendiri bagi petenis.

Tempo pertandingan berjalan lebih lambat karena berlangsung di tanah liat. Namun, kemampuan menaklukkan lapangan membuka peluang petenis untuk menjadi legenda.

Rafael Nadal merupakan raja di sana. Dia mengoleksi 11 gelar, lima di antaranya secara beruntun. Catatan itu jelas jadi bekalnya untuk kembali berjaya.

Terlebih Nadal juga dalam kondisi siap tempur. Dia mengalahkan peringkat satu dunia Novak Djokovic pada Italian Open, turnamen terakhir sebelum Prancis Terbuka, di final. "Nadal adalah favorit di turnamen ini," kata Djokovic, dilansir dari AFP.

Selain Nadal, petenis lain juga siap menciptakan cerita di Prancis Terbuka tahun ini. Berikut empat nama yang patut disorot.

Sumber: Liputan6.com

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Novak Djokovic

Djokovic berambisi mencatat sejarah unik dengan mengoleksi seluruh gelar Grand Slam secara bersamaan untuk kali kedua. Saat ini dia memiliki status juara bertahan di Wimbledon, AS Terbuka, dan Australia Terbuka.

Petenis asal Serbia ini pernah memiliki empat titel Grand Slam ketika memenangkan Prancis Terbuka 2016. Capaiannya ketika itu membantunya menyamai rekor Don Budge (1938) dan Rod Laver (1962, 1969).

"Ini menambah motivasi saya pada turnamen nanti. Saya percaya bisa kembali melakukannya walau favorit utama tetap Nadal," ungkapnya.

3 dari 4 halaman

Roger Federer

Kembali ke Rolland Garros untuk pertama kali sejak 2015. Sebelumnya Federer memilih absen untuk fokus ke Wimbledon. Dia merasa perlu melakukannya karen sudah menginjak 37 tahun.

Kebetulan, turnamen tahun ini merupakan ulang tahun kesuksesan satu-satunya Federer di Prancis Terbuka. Jika mampu mengulang capaian pada 2009, dia pun mencatatkan diri sebagai pemenang Grand Slam tertua sepanjang sejarah.

Namun, Federer mengaku pesimistis. "Saya merasa dalam performa baik. Tapi apakah itu cukup melawan Nadal dan Djokovic? Saya tidak tahu," ujarnya.

4 dari 4 halaman

Simona Halep

Persaingan di sektor putri begitu sulit ditebak dalam beberapa tahun terakhir. Terbuktinya, kesuksesan pada 2019 akan membantu Halep mencatat prestasi unik.

Kesuksesan berjaya tahun ini akan membawanya menjadi petenis pertama yang sukses mempertahankan gelar Prancis Terbuka sejak Justine Henin mencetak hattrick pada 2005-2007.

Tantangan terbesar baginya datang dari juara dua grand slam terakhir Naomi Osaka serta sang ratu Serena Williams.

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer