Bola.com, Tokyo - Penyelenggara Olimpiade 2020 Tokyo dikabarkan memberlakukan peraturan ketat kepada penonton. Seperti dikutip dari Soranews24, penonton tidak bisa sembarangan memotret dan merekam di venue pertandingan.
Pemegang tiket memang diperbolehkan untuk mengambil foto dan merekam video dan audio di venue selama untuk penggunaan pribadi. Peraturan ini memang umum karena hak kekayaan intelektual foto dan rekaman merupakan milik penyelenggara dan pemegang hak siar.
Baca Juga
Menuju Piala AFF 2024, Timnas Indonesia TC di Bali pada 26 November hingga 5 Desember 2024: 4 Hari Jelang Laga Pertama Tandang ke Myanmar
Update 25 Pemain Timnas Indonesia Menuju Piala AFF 2024: Justin Hubner, Rafael Struick, Ivar Jenner, Marselino Ferdinan, Asnawi Mangkualam
Media Vietnam Sebut Skuad Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 Menakutkan: Ada Pemain Diaspora, Tetap Lebih Kuat daripada The Golden Star
Advertisement
“Pemegang tiket tidak boleh mentransmisikan atau mendistribusikan foto, rekaman video, atau rekaman audio yang diambil di dalam tempat acara tanpa persetujuan IOC sebelumnya," demikian pernyataan penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020.
Ini termasuk transmisi melalui televisi, radio, internet (termasuk media sosial dan streaming langsung), dan media elektronik lainnya."
Memang, bukan hal yang aneh jika dalam sebuah ajang olahraga, penonton tidak bisa seenaknya membuat rekaman. Khusus di Jepang, memang sangat ketat perihal pembatasan fotografer amatir dalam dunia hiburan.
Penyelenggara Olimpiade tidak ingin orang-orang menyiarkan langsung seluruh kompetisi dari tribune penonton. Namun, masih ada pertanyaan apakah bisa memuat foto atlet di podium atau video pengalungan medali selama beberapa detik di media sosial.
Yang jelas, IOC ingin lebih ketat melindungi media profesional yang membayar hak siar Olimpiade 2020.