Bola.com, Phnom Penh - Tim renang junior Indonesia berhasil membawa pulang total 20 medali dari SEA Age Group Swimming Championship 2019 di Phnom Penh, Kamboja, 28-30 Juni 2019. Dari 20 medali yang berhasil diraih, 10 merupakan medali emas.
Indonesia membawa 10 emas, 3 perak dan 7 perunggu dari Phnom Penh. Setelah dalam dua hari pertama berhasil menyabet delapan medali emas, tim renang Indonesia menambah dua koleksi medali emas pada hari terakhir turnamen yang digelar Minggu (30/6/2019).
Baca Juga
Netizen Ngeri dengan Skuad Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2024: Ada Trio Ronaldo - Rivaldo - Kaka
Pratama Arhan Merapat tapi Telat, Kepastian Pemain Abroad Gabung Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 Ditentukan pada 5 Desember 2024
Legenda Australia: Socceroos Bakal Kalahkan Timnas Indonesia dan Makin Cepat Lolos ke Piala Dunia 2026
Advertisement
Medali emas tersebut satu di antaranya dipersembahkan kembali oleh Adelia. Perenang muda putri Indonesia itu kembali memperlihatkan performa terbaik di nomor 200 meter gaya dada putri dengan catatan 2 menit 38,18 detik. Medali emas ini merupakan yang ketiga bagi Adelia selama mengikuti SEA Age Group Swimming Championship 2019.
"Senang sekali, setiap hari dapat satu medali emas. Ini pencapaian luar biasa karena mampu menyumbang emas pertama saya untuk Indonesia di SEA Age Group," ujar Adelia yang pada dua hari sebelumnya menyabet medali emas dari nomor 50 dan 100 meter gaya dada putri.
Sementara satu medali emas lain dipersembahkan oleh Komang Adinda Nugraha dari nomor 50 meter gaya punggung. Komang Adinda berhasil membuat catatan waktu 30,77 detik.
Azzahra Permatahani yang sudah menyumbang empat medali emas pada dua hari pertama masih menyumbang satu medali lagi pada hari terakhir. Azzahra mempersembahkan medali perak pada hari terakhir dari nomor 200 meter gaya dada putri dengan catan waktu 2 menit 36,85 detik. Dengan torehan empat medali emas dan satu medali perak, Azzahra menjadi penyumbang medali terbanyak bagi Indonesia di turnamen ini.
Selain emas dan perak, Indonesia juga menambah dua medali perunggu pada hari terakhir SEA Age Group Swimming Championship 2019. Cahya Erinjaya meraihnya di nomor 200 meter gaya dada putra dengan waktu 2 menit 26.87 detik. Sementara satu perunggu lain dipersembahkan Rashief Amila Yaqin nomor 1.500 meter gaya bebas putra dengan catatan 16 menit 04,50 detik.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pencapaian Prestasi yang Baik
Pelatih kepala tim renang junior Indonesia, Hartadi Noertjojo, menjelaskan hasil yang diraih timnya terbilang baik.
"Secara keseluruhan peraihan prestasi adalah cukup baik, namun yang bisa menjadi garis besar adalah untuk pencapaian prestasi di level Age Group 3 (13 tahun kebawah) perenang kita masih sulit bersaing dengan negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara," papar Hartadi seperti dalam rilis yang diterima Bola.com dari PRSI.
Lebih jauh, kata Hartadi, untuk grup 2 (14-15 tahun) hanya beberapa atlet yang memiliki prestasi cemerlang seperti Adelia dari Jawa Barat yang berhasil meraih medali emas sekaligus memecahkan rekor Kelompok Umur Nasional atas namanya sendiri yang sebelumnya tercipta di Festival Akuatik Indonesia 2019.
Philomena Balinda dari Jawa Barat juga mempersembahkan emas di nomor 100 meter gaya punggung. Cahya Erinjaya (Jawa Tengah) dan serta Elysha Pribadi, atlet DKI yang berlatih dan menuntut ilmu di Brisbane, Australia, meraih medali perak dalam turnamen ini.
Dominasi penyumbang medali emas untuk tim Merah Putih justru datang dari level 16-18 tahun, yaitu Azzahra Permatahani yang sampai hari kedua sudah menumbangkan 4 medali emas di sela-sela persiapannya untuk mengikuti FINA World Junior Swimming Championship pada Agustus mendatang di Budapest.
Selain itu juga ada perenang terbaik Indonesia di nomor 200 meter punggung Farrel Tangkas (Jabar) yang juga dipersiapkan bersama Azzahra ke Budapest.
"Kesimpulannya PB PRSI harus lebih merapatkan barisan dengan pengurus provinsi dan klub renang di daerah untuk menggenjot pembinaan usia muda secara cerdas dan sistematis guna mengejar ketinggalan prestasi di usia muda, mengingat mereka yang akan menjadi generasi penerus di kemudian hari," ujar Hartadi.
"Ancaman lost generation akan menjadi suatu kenyataan yang mengerikan jika kita tidak segera melakukan action bersama yang bisa menjadi solusi dari masalah ini. Piramida dasar prestasi harus kita tingkatkan untuk meraih puncak piramida setinggi mungkin," lanjutnya.
Advertisement