Sukses


Resep Hendra Setiawan Tetap Bersinar pada Usia yang Tak Lagi Muda

Bola.com, Jakarta - Hendra Setiawan telah memenangi hampir semua gelar bergengsi yang tersedia di kancah bulutangkis dunia, mulai All England, Asian Games, Kejuaraan Dunia, hingga medali emas Olimpiade. Usianya juga sudah tak lagi muda. Pada bulan depan, Hendra sudah menginjak 35 tahun. 

Tapi, usia tak menghalangi Hendra Setiawan untuk tetap bersinar. Dia kembali membuktikan kualitasnya pada perhelatan Indonesia Open 2019. Bersama Mohammad Ahsan, Hendra berhasil lolos ke final setelah mengalahkan ganda Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi, dengan skor 17-21, 21-19, 21-17 di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (20/7/2019).

Pada laga final, Minggu (21/7/2019), Ahsan/Hendra akan menantang ganda putra nomor satu dunia sekaligus junior mereka, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. 

Di atas kertas, Kevin/Marcus lebih diunggulkan memenangi duel bergengsi tersebut. Minions unggul rekor pertemuan kontra Ahsan/Hendra, enam kali menang dan dua kali kalah. Kevin/Marcus juga lebih muda dan bertenaga. Jika Hendra berusia 34 tahun, Ahsan juga sudah menginjak usia kepala tiga, tepatnya 31 tahun. 

Gelar Indonesia Open sudah pernah dimenangi Ahsan/Hendra pada 2013, alias enam tahun lalu. Saat itu, mereka sedang di puncak karier. Enam tahun berlalu, kans merebut gelar serupa kini kembali terbuka. 

Setelah semifinal kontra Hoki/Kobayashi, Hendra mengakui tak menyangka bisa kembali memijak final Indonesia Open. Apalagi kali ini mereka hanya mematok target semifinal.

Perjuangan mereka sampai ke partai final juga tidak mudah. Duel perempat final dan semifinal berlangsung alot dan menegangkan. Tapi, mereka membuktikan punya mental juara yang sangat membantu pada momen-momen kritis. 

Selepas semifinal, Hendra berbagi resep cara membuat motivasinya tetap terjaga di usia yang tak lagi muda. Resepnya sangat sederhana. 

"Bagi saya harus ada target. Kalau tanpa target saya bermain mau mengejar apa?" kata Hendra Setiawan kepada Bola.com

 

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Tak Mau Kalah

Hendra mengatakan juga berusaha tak mau kalah dengan pemain-pemain lain yang lebih muda. Itu sudah dibuktikannya bersama Ahsan. 

Meski usia tak lagi muda, Ahsan/Hendra mampu menempati peringkat elite dunia. Pasangan yang dijuluki The Daddies tersebut bercokol di peringkat keempat dunia. Mereka tetap kompetitif menghadapi ganda-ganda terbaik dunia lainnya yang usianya jauh di bawah mereka. 

"Saya cuma berusaha untuk tidak mau kalah melawan pemain-pemain muda," kata Hendra. 

Berusaha tak kalah dengan pemain muda butuh perjuangan keras. Usia tak bisa dibohongi. Tenaga Hendra maupun Ahsan sudah tak sekuat saat masih berada di usia emas sebagai atlet. 

Hendra harus cerdik mengatur dan menempa dirinya. Apa yang dilakukannya supaya tetap kompetitif? 

"Paling tidak porsi latihan saya sama dengan pemain-pemain muda. Saya tak berusaha menguranginya," kata Hendra. 

 

3 dari 3 halaman

Tahun Gemilang

Prestasi pada tahun ini juga memberi bukti pasangan Ahsan/Hendra belum habis. Mereka malah sangat berpeluang lolos mewakili Indonesia ke Olimpiade Tokyo 2020. Jika lolos ke Olimpiade 2020, Hendra saat itu usianya sudah mendekati 36 tahun, sedangkan Ahsan 32 tahun. 

Namun, mereka memang layak mendapat peluang berburu tiket olimpiade. Prestasi Ahsan/Hendra pada tahun ini menunjukkan mereka masih sangat pantas bersaing di papan atas. 

Setelah tersingkir di babak kedua Malaysia Master 2019, Ahsan/Hendra menjadi runner up pada Indonesia Masters 2019. 

Pencapaian yang luar biasa ditorehkan Ahsan/Hendra pada turnamen berikutnya, All England 2019. Di luar dugaan, Ahsan/Hendra berhasil memenangi turnamen bulutangkis tertua di dunia tersebut. 

Mereka juga berhasil menembus final Singapura Terbuka 2019. Adapun gelar kedua pada tahun ini mereka raih pada Selandia Baru Terbuka 2019. 

Kans merebut gelar ketiga pada tahun ini tersaji di final Indonesia Open 2019. Syaratnya, mereka harus bisa mengalahkan ganda putra terbaik dunia, Kevin/Marcus. Mampueh Ahsan/Hendra meraih titel Indonesia Open lagi? 

 

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer