Bola.com, Tokyo - Ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti menantang unggulan kedua, Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping, pada final Jepang Terbuka 2019 yang digelar di Tokyo, Minggu (28/7/2019).
Praveen/Melati sukses ke partai puncak setelah menyingkirkan kompatriot mereka, Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja, 21-15 dan 21-18.
Baca Juga
Rahmad Darmawan Ceritakan Kronologi PSM Mainkan Pemain ke-12 Vs Barito Putera di BRI Liga 1: Lawan Mengakui, Wasit Tetap Play-on
Tersingkirnya Timnas Indonesia di Piala AFF 2024: Keputusan PSSI Turunkan Skuad yang Belum Matang, Risiko Tanggung Sendiri
Juara Paruh Musim BRI Liga 1 2024/2025: Persebaya atau Persib?
Advertisement
"Kalau lihat penampilan Wang/Huang di sini, mereka menang dua gim semua dan poinnya jauh dari lawan. Kami dua kali kalah di final dari mereka, tentunya tidak mau kalah ketiga kalinya dari mereka. Harus keluarkan yang terbaik," kata Praveen.
Menurut pemain kelahiran Bontang 26 tahun lalu itu, konsentrasi dan pertahanan akan menjadi kunci untuk laga besok.
"Yang harus diwaspadai dari mereka itu reli-reli. Mereka sangat kuat. Kami harus tahan dan fokus, juga harus konsisten sampai akhir," katanya.
Terkait laga semifinal, Praveen mengakui mereka lebih siap ketimbang Hafiz/Gloria.
"Pada pertemuan terakhir di All England 2019 poinnya mepet, sampai tiga gim. Kali ini kami lebih siap, apalagi setelah tahu kemarin mereka menang," katanya.
Praveen juga tidak merasa kaget Hafiz/Gloria mampu mengalahkan unggulan pertama Jepang Terbuka 2019, Zheng Siwei/Huang Yaqiong. "Hafiz/Gloria sudah pernah hampir menang, makanya kami tidak kaget," tutur Praveen.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pelajaran dari Kompatriot
Praveen/Melati dan Hafiz/Faizal sama-sama sudah mengetahui kelemahan dan kelebihan. Pada laga itu, Gloria mengakui tidak tampil dengan kemampuan terbaik.
"Kurang memuaskan karena tidak seperti yang kami harapkan. Mungkin peak performance kami itu di perempat final. Hari ini banyak pukulan kami yang kurang pas," kata Gloria.
Sementara, Hafiz mengakui lemah dalam pertahanan dan gampang melakukan kesalahan sendiri akibat pukulan yang tidak akurat.
"Hari ini balik lagi banyak kesalahan sendiri. Harus lebih tenang saja sebenarnya, lebih mengatur tempo permainan," katanya.
Advertisement