Sukses


Jonatan Christie Bicara Duel Keempat Versus Kento Momota di Final Jepang Terbuka

Bola.com, Tokyo - Jonatan Christie menantang Kento Momota pada final Jepang Terbuka 2019 di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Minggu (28/7/2019).

Bagi kedua pemain, pertemuan kali ini ialah yang keempat kali. Sejauh ini, Kento Momota unggul 2-1. Menariknya, setiap kali mengalahkan Jonatan, Momota harus melewati tiga gim, yakni di All England 2016 dan Hong Kong Terbuka 2018.

Sementara, Jonatan mampu memenangi duel dengan Momota dua gim langsung yakni pada pertemuan terakhir di Malaysia Terbuka 2019, dengan skor 22-20 dan 21-15.

Melihat catatan pertemuan, Jonatan berpeluang mengalahkan Momota pada pertemuan di Jepang.

"Semua tahu Momota adalah tunggal terbaik saat ini. Saya rasa besok tidak akan mudah seperti sebelumnya, saya berharap bisa mengeluarkan kemampuan terbaik" kata Jonatan.

Menurut Jonatan, Momota adalah pemain yang hampir mencapai sempurna dari cara bermain. Namun, bukan berarti pemain Jepang berusia 24 tahun itu tidak punya kelemahan.

"Saya akan berusaha mencari kelemahan dia, lihat video pertandingan, sehingga sudah tahu besok aka menerapkan permainan seperti apa," katanya.

Jonatan juga telah mengavaluasi permainnya pada semifinal melawan tunggal Denmark, Jan O Jorgensen. Dalam laga itu, Jonatan seharusnya bisa menang dengan cepat.

Namun, Jonatan Christie sering membuat kesalahan sendiri sehingga lawan mendapat poin gratis.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 2 halaman

Lebih Dewasa

Namun, Jonatan juga bisa tampil lebih tenang. Hal itu akan ia lakukan pada pertemuan dengan Momota besok.

"Kalau dibilang penampilan saya meningkat mungkin karena sekarang bermain lebih tenang, lebih sabar, tidak buru-buru mau mematikan lawan," katanya. 

Jonatan mengakui, terkadang lawan-lawan meremehkanya karena sering membuat kesalahan sendiri. 

"Ini berdampak besar terhadap lawan-lawan saya, jadi lawan tidak menganggap saya, "oh tunggu saja Jonatan bikin kesalahan sendiri. Sekarang saya bisa berubah untuk lebih sabar, kuat, tahan dan berani adu reli," tegas pebulutangkis berusia 21 tahun itu.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer