Bola.com, Tokyo - All Indonesian Final kembali tercipta pada turnamen Jepang Terbuka 2019 nomor ganda putra.
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan bakal meladeni Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Minggu (28/7/2019).
Baca Juga
Tangan Kanan Shin Tae-yong Ungkap Timnas Indonesia Akan Evaluasi, Minta Pemain Rasakan Kekurangan di Piala AFF 2024: Harus Bisa Memperbaiki
PSM Klarifikasi Polemik Pemain ke-12 ketika Kalahkan Barito Putera 3-2 di BRI Liga 1: Sesuai Arahan Wasit Utama dan Cadangan
Rahmad Darmawan Ceritakan Kronologi PSM Mainkan Pemain ke-12 Vs Barito Putera di BRI Liga 1: Lawan Mengakui, Wasit Tetap Play-on
Advertisement
Ahsan/Hendra melaju ke partai puncak setelah mendepak pasangan tuan rumah, Takeshi Kamura/Keigo Sonoda dua gim langsung, 22-20 dan 21-10.
Sebelum duel Kevin/Marcus versus Li Jun Hui/Liu Yu Chen, Ahsan/Hendra melontarkan harapan untuk kembali bertemu dengan The Minions.
"Lawan siapa pun kami siap. Maunya All Indonesian final lagi," ucap Hendra.
Keinginan Hendra pun terkabul. Kevin/Marcus menumbangkan Li/Liu dengan skor 16-21, 21-11, 21-18. Duel ulangan final Indonesia Open 2019 pun terjadi.
Pada partai puncak Jepang Terbuka 2019, Indonesia meloloskan empat wakil. Selain All Indonesian Final di ganda putra, Jonatan Christie dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti juga bakal tampil di partai puncak besok.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tampil Konsisten
Ahsan mengungkapkan kunci mereka memenangi duel atas Kamura/Sonoda.
"Alhamdulillah bisa menang, kami coba untuk fokus, berusaha untuk main tenang terus, jadi pengembalian-pengembalian kami lebih aman," kata Ahsan.
Ahsan/Hendra sempat mendapat perlawanan ketat pada gim pertama. Namun, pada gim kedua, mereka tampil lebih tenang dan tak membiarkan lawan berkembang.
"Kami tetap fokus walaupun sudah unggul. Meski kami memimpin, mereka masih bisa mengejar. Memang sudah berpikir kalau mereka bisa saja mengejar, jadi waspada, jaga jarak terus, tidak mau memberi poin cuma-cuma," katanya.
Sementara menurut Hendra, Kamura/Sonoda tidak dalam performa terbaik. Hal itulah yang mencoba dimanfaatkan.
"Mereka sering melakukan kesalahan sendiri, dan terkadang memaksakan bola lob, sehingga menguntungkan kami," katanya.
Advertisement