Bola.com, Jakarta - Ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, sudah pernah mencicipi gelar juara di ajang Kejuaraan Dunia Bulutangkis. Meski demikian, Ahsan/Hendra menegaskan tetap mengusung motivasi tinggi untuk kembali naik podium tertinggi pada Kejuaraan Dunia 2019.
Pasangan Ahsan/Hendra sudah dua kali menyabet medali emas Kejuaraan Dunia, tepatnya pada 2013 dan 2015. Hendra malah sudah mengantongi tiga gelar karena pernah juara saat berpasangan dengan Markis Kido pada Kejuaraan Dunia 2007.
Advertisement
Ahsan mengakui ada perbedaan yang dirasakan saat menyambut Kejuaraan Dunia 2019 dibandingkan ketika belum mengoleksi gelar bergengsi tersebut. Namun, Ahsan menegaskan dirinya dan Hendra tetap bersemangat tinggi meraih hasil terbaik.
"Motivasinya harus dijaga. Memang pasti ada perbedaan rasanya ketika belum pernah dapat gelar dibanding sekarang. Tapi, kami tentu tak boleh merasa karena sudah pernah dapat maka ya sudahlah," kata Ahsan, ketika dijumpai di Plaza Senayan, Jakarta, Kamis (8/8/2019).
"Kami tak boleh seenaknya karena ada tanggung jawabnya. Apalagi ini event Kejuaraan Dunia 2019," imbuh Ahsan.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Undian Tak Menguntungkan
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan menempati unggulan keempat pada Kejuaraan Dunia 2019 yang akan digelar di Basel, Swiss, pada 19-25 Agustus.
Mereka berada di pool kedua dan mendapat bye, sehingga langsung lolos ke babak kedua. Pasangan berjuluk The Daddies tersebut akan bertemu pemenang laga antara Joshua Magee/Paul Reynolds (Irlandia) kontra ganda Belanda, Jelle Maas/Robin Tabeling.
Sayangnya, ganda putra Indonesia berpotensi saling jegal sebelum mencapai final. Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon berpeluang bertemu Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto di perempat final.
Setelah itu Ahsan/Hendra berpeluang berjumpa Kevin/Marcus atau Fajar/Rian di babak semifinal. Ahsan mengakui undian tersebut kurang menguntungkan bagi Indonesia.
"Ganda putra Indonesia tentu saja punya kans juara. Tapi kalau mulus jalannya, kemungkinan akan saling bentrok. Bagaimana pun ini harus dijalani," imbuh Ahsan.
Advertisement