Bola.com, Jakarta - Ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, menyabet medali emas di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2019, Minggu (25/8/2019), di usia yang tak lagi muda. Hendra tepat menginjak 35 tahun, Ahsan 31 tahun.
Di partai final Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2019, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan mengalahkan ganda Jepang, Takuto Hoki/Yugo Kobayashi, dalam pertarungan tiga gim 25-23, 9-21, 21-15. Kedua pemain Jepang tersebut sama-sama masih berusia 24 tahun, alias jauh di bawah usia Ahsan/Hendra.
Advertisement
Tak banyak pemain yang masih berprestasi gemilang di usia seperti Ahsan/Hendra. Tak sedikit bintang bulutangkis dunia yang sudah meredup atau pensiun pada usia di atas 30 tahun.
Namun, Ahsan/Hendra malah sedang on fire. Sebelum menyabet gelar Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2019, pasangan berjuluk The Daddies tersebut juga menjuarai turnamen bergengsi, All England 2019.
Ahsan/Hendra juga juara di Selandia Baru Terbuka 2019. Berkat performa konsisten dan menawan tersebut, Ahsan/Hendra kini bercokol di peringkat dua dunia. Ganda putra Indonesia yang pernah berpisah tersebut seperti terlahir kembali.
Mereka membuktikan usia bukan penghalang untuk berprestasi. Ahsan/Hendra bahkan tak menutupi ambisinya untuk tampil di Olimpiade 2020 demi mengejar medali emas. Selama berpasangan, mereka memang belum pernah merengkuh titel prestisius tersebut. Hendra pernah meraih medali emas pada Olimpiade 2008, tapi saat berpasangan dengan Markis Kido.
Bagaimana cara mereka tetap punya semangat tinggi di usia yang tak lagi muda?
"Bagi saya harus ada target. Kalau tanpa target saya bermain mau mengejar apa?" kata Hendra Setiawan kepada Bola.com, beberapa waktu lalu.
Hendra berusaha tak mau kalah dengan pemain-pemain lain yang lebih muda. Itu sudah dibuktikannya bersama Ahsan, termasuk pada final Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2019. Ahsan/Hendra sama sekali tak mau mengalah pada Hoki/Kobayashi.
Bahkan, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan terlihat masih sangat haus gelar juara dunia meskipun mereka sama-sama sudah mengantongi titel bergengsi itu sebelumnya. Sebelum Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2019, Hendra sudah tiga kali juara dunia, adapun Ahsan dua kali. Tapi, mereka tetap ngotot menambah koleksi gelar.
"Saya cuma berusaha untuk tidak mau kalah melawan pemain-pemain muda," kata Hendra.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Haus Gelar
Berusaha tak kalah dengan pemain muda butuh perjuangan keras. Usia tak bisa dibohongi. Tenaga Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan sudah tak sekuat saat masih berada di usia emas sebagai atlet.
Mereka harus cerdik mengatur dan menempa dirinya. Apa yang mereka lakukan supaya tetap kompetitif?
"Paling tidak porsi latihan saya sama dengan pemain-pemain muda. Saya tak berusaha menguranginya," kata Hendra.
Resep lainnya tampaknya adalah berusaha menjaga terus haus gelar. Bahkan, sesaat setelah mengalahkan Hoki/Kobayashi di Basel, Swiss, Ahsan sudah memikirkan laga-laga berikutnya.
“Alhamdulillah, kami senang bisa menjadi juara dunia yang ketiga kalinya. Pastinya bersyukur dan sangat senang semoga ke depannya bisa jadi juara-juara lagi,” kata Ahsan.
Selain itu, Hendra juga pernah membuka salah satu pemicu dirinya dan Ahsan punya motivasi tinggi meraih berbagai prestasi dalam setahun terakhir ini. Ternyata, salah satu alasannya adalah Asian Games 2018. Ahsan/Hendra tidak masuk tim Indonesia, karena PBSI memilih dua ganda putra terbaik saat itu, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.
Momen itu memantik semangat Ahsan/Hendra untuk membuktikan diri. "Saat itu mereka yang terbaik, mereka yang turun di Asian Games. Jadi setelah itu saya ingin membuktikan kami masih bisa (meraih berbagai prestasi)," kata Hendra.
Ambisi Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan ingin membuktikan diri sejauh ini sudah menunjukkan hasil positif. Selepas Asian Games 2018, Ahsan/Hendra telah mengantongi titel All England 2019 dan Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2019. The Daddies juga di jalur yang tepat untuk menyabet tiket ke Olimpiade 2020.
Pembuktian Ahsan/Hendra tentu akan menjadi sempurna jika berhasil menggapai medali emas Olimpiade 2020 di Tokyo, Jepang. Mampukah mereka mewujudkannya?
Advertisement