Bola.com, Makassar - Legenda bulutangkis Indonesia, Alan Budikusuma, berharap muncul pebulutangkis andalan masa depan Indonesia dari ajang Daihatsu Astec Open 2019 yang berlangsung di GOR Dafest, Makassar, 10-14 September mendatang.
Peraih medali emas cabang bulutangkis pada Olimpiade 1992 ini merujuk sukses Indah Cahya Sari Jamil yang berhasil meraih gelar juara dunia Junior 2018 di sektor ganda campuran berpasangan dengan Leo Rolly Carnando.
Baca Juga
Netizen Ngeri dengan Skuad Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2024: Ada Trio Ronaldo - Rivaldo - Kaka
Pratama Arhan Merapat tapi Telat, Kepastian Pemain Abroad Gabung Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 Ditentukan pada 5 Desember 2024
Legenda Australia: Socceroos Bakal Kalahkan Timnas Indonesia dan Makin Cepat Lolos ke Piala Dunia 2026
Advertisement
"Indah adalah pebulutangkis asal Sulawesi Selatan yang pernah berkiprah Daihatsu Astec Open," ujar Alan pada sesi jumpa media di Grind & Pull Resto Makassar, Jumat (6/9/2019).
Menurut Alan, berbeda dengan tiga penyelengaraan sebelumnya, tahun ini persaingan di Makassar lebih ketat karena level Daihatsu Astec Open 2019 menjadi sirnas B dan statusnya terbuka. Kondisi ini membuat pebulutangkis tuan rumah tidak lagi dominan karena peserta dari klub Jawa turut berdatangan ke Makassar.
"Sisi positifnya, kemampuan pebulutangkis Sulsel lebih terasah. Klub dan para pelatih pun bisa mengukur sejauh mana hasil latihan mereka," papar Alan.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Jumlah Peserta meningkat
Pada kesempatan sama, Ketua Pengprov PBSI Sulsel, Devo Khaddafi, mengungkapkan status turnamen yang naik berdampak terhadap peningkatan jumlah peserta.
"Biasanya peserta hanya 300. Tahun ini jumlahnya mencapai 539 pebulutangkis," tutur Devo.
Senada dengan Alan, Devo berharap ajang ini mampu mengorbitkan pebulutangkis penerus para seniornya.
"Khusus buat pebulutangkis asal Sulsel, saya berharap ada dari mereka yang direkrut klub asal Jawa," terang Devo.
Diakui Devo, bergabung di klub asal Jawa membuat kemampuan dan prestasi pebulutangkis lebih terarah.
"Indah jadi contoh nyata. Dia bisa berprestasi di level dunia karena sejak usia 11 sudah berlatih di PB Djarum Kudus," kata Devo.
Sebelum di Makassar, Daihatsu Astec Open 2019 sudah berlangsung di Medan, Balikpapan, Bandung dan Yogyakarta. "Setelah di Makassar, ajang ini berlanjut di Surabaya dan final di Jakarta," papar Hendrayadi Lastiyoso dari pihak PT Astra Internasional-Daihatsu Sales Operation (AI-DSO).
Advertisement