Bola.com, Incheon - Tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie, secara mengejutkan takluk dari pemain asal Chinese Taipei, Wang Tzu Wei, pada perempat final Korea Terbuka 2019, Jumat (27/9/2019). Jonatan menyerah dalam tiga gim 10-21, 21-15, 13-21.
Jonatan sebenarnya jauh lebih diunggulkan pada pertandingan ini. Pemain asal klub Tangkas itu menempati unggulan keempat, sedangkan sang lawan nonunggulan.
Baca Juga
Efek Cedera di Denmark Open 2024, Gregoria Mariska Tunjung Harus Menepi Sepekan
Dihantam Cedera dan Gagal ke Final Denmark Open 2024, Gregoria Mariska: Saya Sedih Harus Hentikan Pertandingan
Kembali Beraksi Setelah Raih Perunggu Olimpiade 2024, Gregoria Mariska Tunjung Tegang Jelang Tampil di Hong Kong Open 2024
Advertisement
Namun, dari rekor pertemuan, Jonatan memang inferior dibandingkan Wang. Enam kali berjumpa, Jonatan empat kali takluk dari pemain Chinese Taipei tersebut. Kekalahan terakhir dialami Jonatan dari Wang pada ajang Selandia Baru Terbuka 2019.
Kali ini, Jonatan juga sudah terlihat kedodoran sejak gim pertama. Peraih medali emas Asian Games 2018 tersebut terus tertekan sepanjang laga dan sulit mengimbangi permainan Wang.
Wang dengan mudah meraup poin demi poin dan berhasil memenangi gim pertama dengan skor 21-10.
Jonatan Christie bangkit pada gim kedua. Dia mulai bisa mengimbangi permainan Wang, kemudian mengambil alih kendali. Gim kedua bisa dimenanginya dengan skor 21-15.
Sayangnya, momentum tersebut gagal dimanfaatkan Jonatan Christie pada gim penentuan. Dia kembali terus tertekan akibat serangan-serangan Wang. Jonatan menyerah dengan skor 13-21 dan angkat koper dari Korea Terbuka 2019.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Gregoria Angkat Koper
Sementara itu, Gregoria Mariska Tunjung gagal melangkah ke semifinal Korea Terbuka 2019. Dia tak mampu mengadang laju unggulan ketiga asal Chinese Taipei, Tai Tzu Ying.
Meskipun kalah, pemain asal Wonogiri tersebut bisa memberikan perlawanan ketat. Dia memaksa Tai bermain hingga setting dalam dua gim yang berkesudahan 22-24, 20-22.
Kekalahan Gregoria membuat rekor buruknya kontra Tai Tzu Ying berlanjut. Dalam empat pertemuan kontra Tai, Gregoria selalu kalah.
Advertisement