Bola.com, Jakarta - Hepatitis merupakan penyakit yang merujuk pada peradangan di hati atau liver. Penyakit tersebut biasanya disebabkan infeksi virus maupun kondisi lainnya seperti kebiasaan minum alkohol dan zat racun atau obat-obatan tertentu.
Hati atau liver adalah salah satu organ pencernaan yang sangat penting dalam proses metabolisme tubuh. Apabila liver terganggu oleh infeksi virus, penyaringan racun dan zat-zat berbahaya di tubuh serta produksi bilirubin, hormon, hingga enzim juga ikut bermasalah.
Advertisement
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskedas) Kementerian Kesehatan RI tahun 2014, Indonesia merupakan negara kedua dengan wabah penyakit hepatitis B tertinggi di Asia Tenggara setelah Myanmar.
Secara garis besar, hepatitis di Indonesia disebabkan oleh jenis virus hepatitis A 19,3 persen, hepatitis B sebanyak 21,8 persen, dan hepatitis C hanya 2,5 persen.
Selain infeksi virus, peradangan di hati atau liver bisa disebabkan oleh hepatitis non-virus karena zat beracun atau kandungan obat-obatan tertentu. Penyebab ini sering terjadi akibat penggunaan suplemen diet yang secara langsung berdampak pada fungsi kerja hati.
Penyakit liver ini memiliki berbagai penyebab dan gejala. Namun sebelum mengetahui semua itu, Anda perlu mengetahui jenis-jenis hepatitis yang telah dirangkum dari berbagai sumber.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Jenis-Jenis Hepatitis, Gejela dan Penyebabnya
1. Hepatitis A
Hepatitis A merupakan jenis paling ringan dibanding dengan yang lainnya. Hepatitis A dapat sembuh dengan sendirinya, bahkan tanpa meninggalkan bekas.
Gejala hepatitis A seperti flu, mual, lemas, kehilangan nafsu makan, nyeri perut, mata atau kulit berwarna kuning, tinja berwarna pucat, dan urine berwarna gelap, bahkan terkadang ada yang tidak merasakan gejala sama sekali.
2. Hepatitis B
Hepatitis B merupakan penyakit liver yang disebabkan oleh Virus Hepatitis B (VHB). Jenis yang satu ini akan menyebabkan peradangan hati akut selama bertahun-tahun. Parahnya, infeksi VHB tidak menampakkan gejala sama sekali.
Tetapi gejala hepatitis B terkadang hampir mirip dengan jenis A. Penularan VHB dapat melalui transfusi darah, khusunya dari ibu ke bayi. Namun secara umum hepatitis B dapat menular akibat penggunaan alat suntik yang tercemar, tindik telinga, atau tusuk jarum.
3. Hepatitis C
Hepatitis C terkadang tidak menimbulkan gejala signifikan, tetapi infeksi ini dapat menyebabkan parut atau skar pada hati. Apabila didiamkan selama menahun dapat menyebabkan sirosis (pengerasan hati) dan kanker hati.
Hepatitis C biasanya disebabkan atau ditularkan melalui darah, terutama melalui transfusi darah, penggunaan jarum suntik untuk obat-obatan, atau alat pembuatan tato dalam kondisi tidak higenis.
4. Hepatitis D
Hepatitis D atau yang biasa dikenal sebagai virus delta adalah virus cacat yang membutuhkan virus Hepatitis B agar berkembang biak sehingga hanya ditemukan pada orang yang terinfeksi VHB. Oleh karena itu, hepatitis D pola penularannya pun sama dengan hepatitis B.
5. Hepatitis E
Hepatitis E disebabkan penyebaran melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh virus ini. Penyakit ini mudah menyabar pada daerah dengan sanitasi yang buruk.
Advertisement
6 Tips Mencegah Hepatitis
Setelah mengetahui jenis-jenis hepatitis beserta gejala dan penyebabnya, Anda tak perlu khawatir. Sebetulnya Anda bisa mencegah risiko hepatitis apabila Anda melakukan pola hidup yang sehat. Berikut adalah tips mencegah hepatitis:
- Menjaga kebersihan makanan dan lingkungan
- Olahraga supaya mendetoks racun atau virus dari dalam tubuh
- Menggunakan jarum, termasuk transfusi darah yang steril
- Tidak melakukan seks bebas
- Tidak menggunakan narkoba, khususnya narkoba suntik
- Istirahat cukup
7 Gejala Umum Hepatitis
Beberapa gejala yang umumnya muncul pada penderita hepatitis, antara lain adalah:
- Mengalami gejala seperti flu, misalnya mual, muntah, demam, dan lemas
- Feses berwarna pucat
- Mata dan kulit berubah menjadi kekuningan
- Nyeri perut
- Berat badan turun drastis
- Urine menjadi gelap kecoklatan seperti teh
- Kehilangan nafsu makan
Advertisement